Jumat 01 Oct 2021 16:57 WIB

Menangkap Sinyal Airlangga ke PDIP Jelang 2024

Opsi koalisi PDIP-Golkar di 2024 berpeluang besar terjadi.

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan nama pengganti Azis Syamsuddin sebagai pimpinan DPR RI kepada Ketua DPR Puan Maharani di Media Center DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/9). Partai Golkar resmi mengajukan Lodewijk Freidrich Paulus sebagai calon Wakil Ketua DPR menggantikan Azis Syamsuddin yang tersangkut masalah korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)Prayogi/Republika
Foto:

Sedangkan Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia (UI) Ibnu Hamad menilai pernyataan Airlangga yang menyinggung kedekatan partainya dengan PDIP guna memuluskan Sekjen Golkar Lodewijk F Paulus di parlemen. "Untuk kepentingan praktis, komunikasi politik pak Airlangga ke PDIP bertujuan agar pengganti dari Azis Syamsuddin yang mengundurkan diri diterima dengan baik oleh Ketua DPR," kata Prof Ibnu kepada Republika, Jumat (1/10).

Ibnu menilai Airlangga pandai berstrategi agar kadernya tak mengalami kendala saat berkarir di parlemen. Salah satunya menyebut kedekatan dengan partai penguasa. Bahkan Airlangga menyebut sikap Golkar dan PDIP di parlemen selalu seirama.

"Maklumlah Pak Lodewijk itu akan menduduki pimpinan di DPR. Jadi pak Airlangga ingin wakil dari Golkar bisa diterima dengan baik yg selama ini sudah berlangsung melalui pak Azis Syamsuddin," ujar Prof Ibnu.

Ibnu namun tak menutup kemungkinan pernyataan Airlangga adalah sinyal kembali berkoalisinya Golkar dan PDIP di 2024. Salah satu poin koalisi diduga agar Airlangga mampu maju di Pilpres minimal sebagai cawapres.

"Ke depannya, boleh jadi Partai Golkar dan PDIP berkoalisi dalam hadapi Pilpres 2024. Semua tetap terbuka," ucap Prof Ibnu.

Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira enggan menanggapi wacana duet PDIP-Golkar di Pilpres 2024. Ia berdalih bahwa partai berlambang banteng itu sedang fokus membantu pemerintahan Joko Widodo menangani pandemi.

"Di PDIP, belum bicara soal Pilpres. Kita kerja bantu Pemerintah dulu menghadapi Covid-19," kata Andreas. 

Anggota Lembaga Komunikasi dan Informasi (LKI) DPP Partai Golkar, Justino Djogo, mengatakan dukungan terhadap Ketua Umum Airlangga sebagai menjadi kandidat capres pada Pilpres 2024 harus terus dikapitalisasi. Sehingga publik semakin percaya bahwa Menko Perekonomian ini adalah figur memang kapabel, kompeten, kredibel dan memiliki prestasi di setiap jabatan politik untuk menjadi Capres 2024.

"Ketum Partai Golkar Airlangga terbukti memiliki kiprah yang tak sedikit di peta kinerja pemerintah Indonesia, sehingga memberikan nilai positif di mata publik," kata Justino dalam keterangan pers, beberapa waktu lalu

Saat menyampaikan surat berisi nama Wakil Ketua DPR dari Golkar yang baru, Airlangga mengatakan partainya memiliki kedekatan dengan PDIP. "Partai Golkar dengan Partai PDIP sangat dekat dan sampai saat sekarang, dapat kami sampaikan," ujar Airlangga di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (29/9).

Salah satu bentuk kedekatan kedua partai terjadi saat menjalankan tugas di DPR. Airlangga menyebut, Fraksi Partai Golkar selalu sependapat dengan pandangan dari fraksi partai berlambang banteng itu.

"Tadi saya tanya ke ketua fraksi apa ada pendapat-pendapat Partai Golkar yang berbeda dengan PDIP? Ketua Fraksi mengatakan, tidak ada," ujar Airlangga.

Partai Golkar dan PDIP juga adalah dua pihak yang disebutnya akan menyukseskan kepemimpinan Presiden Joko Widodo hingga 2024. Terbukti dari keduanya yang selalu mendukung kebijakan pemerintah.

"Kita satu kebijakan untuk menyukseskan pemerintahan sampai 2024 nanti. Apalagi dalam situasi penanganan Covid, pemulihan ekonomi, dan saat kemarin kita selesaikan UU Cipta Kerja," ujarnya.

photo
Newstory Republika: Akankah Anies Terjegal dengan UU Pemilu?. - (republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement