REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Agustina Hermanto atau kerap disapa Tina Toon, sempat memohon kepada pimpinan DPRD DKI agar tidak segera menutup rapat paripurna soal interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait Formula E, Selasa (28/9) kemarin. Menurutnya, hak interpelasi yang diajukan oleh 25 anggota PDIP dan tujuh anggota PSI itu genting.
"Jangan langsung ditutup maupun ditunda lagi. Karena ini hak bertanya kami sebagai perwakilan rakyat, ketua," kata Agustina saat interupsi kepada pimpinan DPRD DKI di rapat paripurna, kemarin.
Dia mengklaim, hal itu semakin penting saat menyangkut program yang kini dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Terlebih, saat ada temuan dari Badan Pengawas Keuangan (BPK), terlepas dari pemborosan Formula E yang ada.
"Balapan tidak bikin kenyang," tuturnya.
Secara khusus kepada pimpinan sidang saat itu, Prasetio Edi Marsudi, Tina Toon menyebut bahwa kondisi Covid-19 saat ini masih harus menjadi fokus utama. Bahkan, Jakarta juga disebutnya terancam banjir dan berbagai kendala lainnya.
"Ketua, sebagai warga. Banyak prioritas, mohon ketua jangan sampai ditutup. Tolong berikan kami kesempatan menyampaikan usulan," ungkap dia.
Rapat paripurna tentang interpelasi terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyoal Formula E, digelar hari ini Selasa (28/9). Namun demikian, rapat yang seharusnya dihadiri 54 orang legislator itu, tak memenuhi jumlah minimum anggota hadir (kuorum).
Berdasarkan pantauan Republika di ruang Paripurna DPRD DKI Jakarta, tak ada yang hadir dari fraksi selain PDIP dan PSI. Bahkan, tidak semua anggota fraksi PSI yang hadir, termasuk Viani yang baru saja dipecat oleh PSI beberapa waktu sebelumnya.
Dalam rapat tersebut, ada 32 anggota DPRD dari dua fraksi yang hadir. Di antaranya 25 anggota fraksi PDIP dan enam plus satu anggota PSI yang hadir melalui video konferensi. Tak tampak satupun anggota dewan dari fraksi lainnya.