Kamis 23 Sep 2021 19:38 WIB

Kemensos Sudah Mendata 28 Ribu Anak Yatim karena Covid-19

Total anak yatim terdampak Covid-19 yang masuk Kemensos sebanyak 38 ribu anak.

Rep: Febryan A/ Red: Ilham Tirta
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) berbincang dengan seorang anak yatim piatu terdampak Covid-19 beberapa waktu lalu.
Foto: ANTARA/Aji Styawan
Menteri Sosial Tri Rismaharini (kiri) berbincang dengan seorang anak yatim piatu terdampak Covid-19 beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, KENDAL -- Kementerian Sosial (Kemensos) sejauh ini telah mendata 28 ribu anak yatim, piatu, ataupun yatim piatu karena orang tuanya meninggal akibat Covid-19. Bantuan sosial pun telah disalurkan kepada 2.000 anak di antaranya.

"Sebanyak 28 ribu (anak yatim) yang datanya terkumpul di kami. Tapi itu belum totalnya karena belum semua daerah mengumpulkan data," kata Menteri Sosial Tri Rismaharini kepada wartawan di Kendal, Jawa Tengah, Kamis (23/9).

Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Kemensos, Harry Hikmat menjelaskan, pihaknya sudah menerima 38 ribu data anak yatim terdampak Covid-19. Tapi, baru 28 ribu data anak yang sudah diverifikasi dan divalidasi.  

"Sebanyak 10 ribu data lainya, itu belum lengkap. Ada yang kolom datanya masih kosong dan ada juga yang data dobel," kata Harry pada kesempatan sama.

Dari 28 ribu anak yatim yang sudah terdata, lanjut Harry, sekitar 4.500 anak di antaranya sudah membuat rekening. Adapun yang sudah melakukan penarikan dana ada sekitar 2.000 anak yang tersebar di sejumlah provinsi.

Program bansos Atensi Anak Yatim terdampak Covid-19 disalurkan dengan memberikan kartu ATM khusus Bank Mandiri kepada wali/pengampu masing-masing anak. Untuk anak yang belum bersekolah, per bulan mendapatkan Rp 300 ribu. Sedangkan anak yang sudah bersekolah mendapat Rp 200 ribu per bulan.

Bantuan diberikan selama empat bulan, yakni September, Oktober, November, dan Desember 2021. Total anggaran yang disediakan adalah Rp 138 miliar.

Kemensos diketahui juga berencana untuk melanjutkan program bansos anak yatim ini pada 2022. Peruntukannya tak lagi hanya untuk anak yatim karena Covid-19, tapi juga untuk anak yatim bukan karena Covid-19 yang terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Kemensos mengusulkan anggarannya Rp 11,64 triliun untuk 3.453.128 anak yatim usia sekolah dan 963.855 anak yatim belum sekolah. Namun demikian, usulan ini belum masuk ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2022.

"Kalau secara informal, Bu Sri Mulyani (Menteri Keuangan) menyepakati, tapi itu kan dilihat juga anggarannya," kata Risma ketika ditanya apakah usulan bansos anak yatim 2022 sudah diakomodasi dalam RAPBN 2022.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement