Sabtu 18 Sep 2021 16:15 WIB

PDIP: Soal Capres 2024 Tunggu Kontemplasi Megawati

PDIP mengatakan Capres dan Cawapres yang akan diusung pada 2024 tergantung

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto
Foto: istimewa
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengaku belum ingin membicarakan Pilpres 2024. Partai berlogo kepala banteng moncong putih itu juga enggan mengungkapkan calon presdien dan calon wakil presiden yang akan diusung nanti.

"Calon presiden dan calon wakil presiden yang akan diusung pada 2024 tergantung hasil kontemplasi Ketua Umum Megawati Soekarnoputri di masa yang akan datang," kata Sekretaris Jendral PDIP, Hasto Kristiyanto dalam keterangan, Sabtu (18/9).

Baca Juga

Mantan sekretaris tim oemenangan Presiden Joko Widodo itu mengatakan, PDIP saat ini fokus pada kaderisasi dan bekerja untuk rakyat. Meskipun, dia tidak memungkiri bahwa akan tiba waktunya PDIP untuk menentukan siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang diusung.

Hasto melanjutkan, seluruh kader PDIP tentu akan menyerahkannya kepada Megawati. Dia meyakini kalau Presiden Kelima RI itu akan memilih pemimpin nasional dengan melakukan kontemplasi, mendengarkan suara rakyat dan mempertimbangkan banyak aspek strategis.

"Untuk menjadi presiden, wakil presiden, atau menteri sekalipun, keyakinan spritual PDI Perjuangan selalu ada campur tangan Yang Di Atas.  Selalu ada suara arus bawah, suara rakyat yang kemudian terakumulasi membentuk keyakinan," ujarnya.

Hasto menyadari sejumlah lembaga survei sudah merilis hasil riset mengenai elektabilitas beberapa kader PDIP. Namun, dia memastikan bahwa PDIP tidak akan menjadikan elektabilitas seseorang sebagai alat ukur pencalonan kepala dan wakil kepala negara.

Dia mengingatkan pada pesan Megawati yang mengayakan bahwa menjadi presiden itu mudah, tetapi menjadi pemimpin yang sangat sulit. Sebab, sambung dia, presiden bertanggung jawab pada hajat hidup 270 juta lebih rakyat Indonesia.

Dia mengatakan, Megawati tentu nantinya akan menimbang banyak faktor dalam pencalonan presiden. Dia melanjutkan, putri presiden pertama RI itu akan berkontemplasi dan emohon petunjuk Tuhan sebagai tradisi dijalaninya.

"Dalam kongres juga disebutkan itu hak prerogatif Bu Mega sehingga pada waktunya pasti diumumkan calonnya," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement