Kamis 16 Sep 2021 13:03 WIB

Kotak Hitam Rimbun Air Segera Dikirim ke Jakarta

KNKT belum mengetahui kondisi kotak hitam Rimbun Air seperti apa.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Indira Rezkisari
Puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW terlihat di Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). Tim pencarian gabungan TNI/POLRI telah menemukan puing pesawat cargo Rimbun Air yang hilang kontak pada 07.25 WIT saat melakukan penerbangan dari Nabire menuju ke Sugapa.
Foto: Antara/Dok Humas Polda Papua
Puing pesawat kargo Rimbun Air Cargo seri Twin Otter 300 PK-OTW terlihat di Intan Jaya, Papua, Rabu (15/9/2021). Tim pencarian gabungan TNI/POLRI telah menemukan puing pesawat cargo Rimbun Air yang hilang kontak pada 07.25 WIT saat melakukan penerbangan dari Nabire menuju ke Sugapa.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memastikan, saat ini kotak hitam pesawat Rimbun Air dengan nomor registrasi PK-OTW sudah ditemukan. Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono memastikan kotak hitam tersebut akan dibawa ke Jakarta untuk diinvestigasi.

"Kotak hitam sudah ditemukan dan masih di Sugapa. Sedang diusahakan untuk dikirim ke Jakarta," kata Soerjanto, Kamis (16/9).

Baca Juga

Meskipun begitu, Soerjanto saat ini belum bisa memastikan bagaimana kondisi kotak hitam tersebut. Dia menuturkan, kondisi kotak hitam baru bisa diketahui setelah tiba di Jakarta dan dilakukan evaluasi.

Pesawat Rimbun Air yang sebelumnya sempat hilang kontak di sekitar Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua telah ditemukan. Pesawat tersebut jatuh di tengah hutan dan gunung sekitar 3,5 kilometer dari Bandara Bilorai, Sugapa.

Wakil Komandan Yonif Mekanis 521/DY, Mayor Edi Pramono mengatakan, penyebab pesawat tersebut jatuh karena kondisi cuaca buruk. "Dugaan kami cuaca buruk, karena saat kejadian kabut tebal sekali," kata Edi saat dikonfirmasi, Rabu (15/9).

Baca juga : Jenazah Tiga Kru Rimbun Air Dibawa ke RSUD Mimika

Edi menjelaskan, pesawat tersebut sempat mencoba mendarat atau landing di Bandara Bilorai tetapi tidak berhasil karena landasan tertutup kabut tebal. Selanjutnya pesawat kembali naik dan berputar untuk mencoba mendarat lagi kedua kalinya namun gagal.

"Pada percobaan yang kedua, pesawat bablas (melewati bandara), kemudian terdengar suara pesawat gemuruh di gunung, pesawat jatuh," ungkap Edi.

Berdasarkan hasil pencarian melalui helikopter, sebagian badan pesawat terlihat masih utuh namun pada bagian kokpit pesawat mengalami kerusakan yang parah. Edi mengatakan bagian pesawat yang masih utuh hanya tengah hingga ke ekor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement