REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya menyatakan, sampah dapat memicu terjadi kebanjiran pemukiman masyarakat karena debit air tidak berjalan lancar pada saluran drainase itu.
"Kami mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai, drainase, dan selokan guna mengantisipasi bencana banjir," kata Iti Octavia.
Banjir yang melanda di tiga kecamatan di Kabupaten Lebak akibat sampah yang menumpuk di saluran drainase, sehingga debit air tidak berjalan yang mengakibatkan terjadi banjir pemukiman.
Selama ini, kata dia, tingkat kesadaran masyarakat masih rendah karena banyak ditemukan warga buang sampah sembarangan. Karena itu, pihaknya minta warga tidak buang sampah ke saluran drainase.
Apalagi, saat ini curah hujan cenderung meningkat dan masyarakat dapat mengantisipasi banjir tersebut dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Kami meyakini jika saluran drainase itu debitnya air berjalan lancar dipastikan tidak menimbulkan banjir, " katanya menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, Febby Rizky Pratama mengajak masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan ke aliran sungai, selokan dan dranase.
Banjir di Kecamatan Rangkasbitung, Cibadak dan Kalanganyar hingga meredam 1.162 rumah dan seorang meninggal dipicu mampetnya saluran air drainase dan selokan akibat tumpukan sampah.
"Jika masyarakat tidak membuang sampah ke drainase dipastikan tidak menimbulkan genangan air atau banjir," katanya menjelaskan.