REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Dinas Perhubungan (Dishub) Solo bakal mengalokasikan kendaraan gratis khusus untuk anak-anak sekolah yang mengikuti pembelajaran tatap muka (PTM) yang tidak diantar/jemput orang tua mereka. Moda yang disiapkan berupa Batik Solo Trans (BST) dan Feeder.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, telah mewajibkan siswa yang mengikuti PTM untuk diantar/dijemput orang tua mereka. "Wajib diantar, memang lebih baik diantar," kata Gibran kepada wartawan beberapa waktu lalu.
Gibran menyatakan, sebelum penerapan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), Pemkot telah melakukan simulasi termasuk jalur pengantaran dan penjemputan siswa. "Misal anak yatim piatu ada armada khusus. Akan kita koordinasikan. Armada khusus dari Dishub," jelas Gibran.
Gibran menekankan, pelaksanaan PTM wajib mendapatkan izin dari orang tua siswa. Jika tidak ada izin dari orang tua, maka siswa mengikuti pembelajaran secara daring dari rumah masing-masing.
Sementara itu, Kepala Dishub Solo, Hari Prihatno, mengatakan, secara keseluruhan Dinas Perhubungan siap mengoperasikan armada khusus untuk siswa yang mengikuti PTM. Skemanya menggunakan BST dan Feeder yang diberi tanda khusus PTM.
"Intinya yang disampaikan Pak Wali kami siap, itu kan konsep lama. Tinggal nunggu Dinas Pendidikan. Sekolahnya mana saja, kemarin kan sudah disepakati dengan BST dan Feeder untuk memberikan kendaraan gratis untuk anak-anak sekolah. Nanti diberi tulisan PTM," papar Hari.
Hari menambahkan, konsep armada khusus siswa PTM tersebut paling mudah menggunakan rute BST dan Feeder. Nantinya, siswa yang rumahnya dilewati jalur BST atau Feeder bertulis PTM bisa langsung naik kendaraan tersebut sefara gratis.
"Mungkin tiap rute bisa lebih dari satu armada, bisa dua atau tiga. Makanya tergantung kebutuhan, anaknya lewat situ berapa jumlahnya dan waktunya kapan," imbuh Hari.