REPUBLIKA.CO.ID, MAYBRAT -- Gubernur Papua Barat Dominggus Mandacan meminta masyarakat Distrik Aifat Selatan Kabupaten Maybrat kembali ke perkampungan masing-masing. Hal ini agar mereka dapat kembali beraktivitas seperti biasa serta membantu aparat menangkap kelompok kriminal bersenjata (KKB).
"Masyarakat tidak perlu panik atau mengungsi ke hutan, karena pemerintah bersama TNI dan Polri menjamin keamanan masyarakat," kata Gubernur saat meninjau langsung tempat kejadian perkara pos persiapan Koramil Kisor, Sabtu (5/9).
Gubernur Papua Barat mengatakan, kehadiran aparat gabungan di sejumlah perkampungan, bukan menakut-nakuti masyarakat. Namun, mencari pelaku pembunuhan anggota TNI dalam peristiwa penyerangan pos TNI di kampung Kisor.
"Saya yakin tugas TNI/Polri dalam menyelidiki kelompok bersenjata penyerang pos TNI, tidak akan mengganggu keamanan masyarakat sipil," ujar Gubernur.
Gubernur juga mengimbau masyarakat kabupaten Maybrat bersatu menjaga keamanan dan kedamaian untuk membangun Maybrat lebih baik ke depan. "Masyarakat Maybrat khususnya di wilayah Distrik Aifat Selatan saya imbau tidak terpengaruh ajakan pihak-pihak yang tujuannya menghambat pembangunan," ujar Gubernur.
Senada dengan Gubernur, Panglima Kodam XVIII Kasuari Mayjen TNI I Nyoman Cantiasa bersama Kapolda Irjen Tornagogo Sihombing memberikan jaminan keamanan kepada masyarakat sipil di wilayah tersebut. "Misi kami mengejar dan menangkap kelompok bersenjata yang menyerang dan membunuh empat anggota TNI. Masyarakat tak perlu takut dengan kedatangan aparat karena kami ada untuk membela dan melindungi masyarakat," ujar Panglima Kodam XVIII Kasuari.