REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden RI 2004-2009 dan 2014-2019 Jusuf Kalla (JK) memprediksi negara barat akan kembali mencoba mendekati Afghanistan pascadikuasai Taliban. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan negara barat guna mencegah Afghanistan jatuh ke tangan China.
JK mengamati China sebagai negara terdekat saat ini untuk membantu Afghanistan memulihkan keadaan. Namun, menurutnya, hal ini tak akan berlangsung lama karena negara barat kembali menebar pengaruhnya.
"China terdekat yang bisa bantu infrastruktur, pembiayaan dan pasti minta konsesi banyak bisa jadi penguasaan ekonomi. (Negara) Barat enggak ingin itu, maka saya pikir barat akan kembali bantu (Afghanistan) supaya enggak jatuh ke tangan China," kata JK dalam webinar Center for Dialogue and Cooperation between Civilizations (CDCC) pada Jumat (3/9).
JK menilai, Afghanistan sebagai negara kuat dan berharga diri tinggi hingga berani menentang negara manapun. Tetapi menurutnya, pemerintahan Afghanistan di bawah Taliban tak akan berlama-lama dengan sikap itu karena membutuhkan banyak bantuan guna membangun kembali negaranya.
"Afghanistan itu negara besar apapun dia lawan, tapi internal (negara) akan kesulitan karena selama ini dibiayai (saat pendudukan) Amerika," ujar JK.
Di sisi lain, JK mendoakan yang terbaik untuk masa depan Afghanistan. Ia berharap Taliban dapat menerapkan prinsip pemerintahan terbuka agar mendapat bantuan dan pengakuan luar negeri.
"Afghanistan rakyatnya luar biasa, semua negara besar anginnya ke arah sana sekarang. Doakan Afghanistan supaya penyelesaian akhir yang baik secara damai," ucap JK.