REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Tim Pakar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, vaksin Sputnik V, diperuntukkan bagi warga berusia 18 tahun ke atas. Vaksin Covid-19 tersebut dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology di Rusia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah mengeluarkan izin penggunaan darurat untuk vaksin Sputnik V. "Vaksin Sputnik untuk masyarakat berusia 18 tahun ke atas dan diberikan secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,5 ml," kata Wiku dalam konferensi pers secara daring di Jakarta, Kamis (27/8).
Dia menyebut, penyuntikan vaksin Sputnik dilakukan dua kali dalam rentang waktu tiga pekan. Selain vaksin Sputnik V, kata dia, vaksin buatan Sinovac, Sinopharm, AstraZeneca, Moderna, dan Pfizer juga sudah mendapat izin penggunaan darurat dari BPOM.
Wiku menjelaskan, satu produk vaksin dinyatakan aman dan efektif setelah melaluiberbagai tahapan pengujian dan evaluasi. "Secara statistik umumnya hanya tujuh dari 100 atau sekitar 0,07 persen kandidat vaksin saja yang dianggap cukup mampu meneruskan ke tahap uji klinis pada manusia," kata Wiku.
Seiring dengan berjalannya waktu, sambung dia, pilihan vaksin Covid-19 yang tersedia semakin banyak. Wiku mengatakan, pemerintah menjamin jenis vaksin yang digunakan dalam program vaksinasi efektif untuk menangkal infeksi virus.
"Perbedaan angka efektivitas vaksin atau kemampuan untuk membentuk kekebalan tubuh antara satu vaksin dengan vaksin lainnya bukanlah hal yang harus dikhawatirkan," kata Wiku.