REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR – Jumlah kasus Covid-19 di Indonesia melonjak drastis hingga 7.893 kasus baru pada Selasa (15/11/2022). Dengan tambahan tersebut, jumlah total kasus Covid-19 yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini menjadi 6.573.805 kasus.
Tambahan 7.893 kasus baru ini naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan Senin (14/11/2022) kemarin, yakni 4.408 kasus. Berdasarkan data Satgas Covid-19, pasien sembuh bertambah 4.038 sehingga totalnya 6.360.832, kasus meninggal bertambah 41 menjadi 159.199, dan kasus aktif bertambah 3.814 sehingga totalnya 53.774.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes RI Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, Kemenkes hingga saat ini masih melakukan evaluasi terkait pengetatan pembatasan Covid-19 di tengah kasus kembali meningkat. "Belum, ya, masih akan dikaji (Level PPKM dinaikkan)," ujar Maxi saat ditemui di Bali, Senin (14/11/2022) kemarin.
Menurut Maxi, situasi Covid-19 saat ini memang meningkat di tengah Omicron XBB. Ia pin meminta masyarakat memperketat penggunaan masker meskipun di luar ruangan, terlebih ketika bergejala.
"Pokoknya kalau ada gejala batuk dan pilek wajib pakai masker," tegas Maxi.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberikan langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat adanya kenaikan kasus atau munculnya sub varian baru ditambah aktivitas kegiatan sosial ekonomi masyarakat seperti pernikahan, kegiatan sosial, festival musik, maupun tempat perbelanjaan yang mulai kembali normal. Pertama, pastikan kondisi prima saat menghadiri kegiatan massal, apabila merasa sakit atau tidak enak badan segera istirahat di rumah.
Kedua, terapkan protokol kesehatan semaksimal mungkin saat berada di kerumunan dengan tetap memakai masker dengan benar, dan rajin menggunakan hand sanitizer. Ketiga, biasakan diri dengan pola hidup bersih dan sehat serta lengkapi vaksinasi dosis ketiga.
“Adanya tren kenaikan kasus dan munculnya variant/sub variant baru hendaknya dapat menjadi pengingat bahwa Covid-19 masih ada dan kita masih tetap harus menjaga diri kita dengan protokol kesehatan. Berkegiatan menjadi aman dan nyaman apabila kita dapat saling menjaga, sehingga potensi penularan menjadi berkurang dan jumlah kasus Covid-19 dapat kembali ditekan,” ujar Prof Wiku.