REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Corruption Watch (ICW) menganggap wajar jika ada pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang malu dengan tempatnya bekerja. ICW menilai KPK saat ini lebih banyak melakukan kontroversi dibanding prestasi.
"Itu wajar. Sederet prestasi KPK kini telah berubah menjadi kontroversi," kata Peneliti ICW, Kurnia Ramadhana dalam keterangan, Kamis (12/8).
Dia mengatakan, internal KPK saat ini juga telah kehilangan nilai integritas yang terus terkikis. Kurnia melanjutkan, hal tersebut ditambah lagi performa KPK yang kian anjlok, terutama dalam hal penindakan.
Dia mengungkapkan, pengelolaan internal kelembagaan juga diwarnai perdebatan, semisal penyelenggaraan tes wawasan kebamgsaan (TWK). Saat ini, kata dia, KPK sudah benar-benar tidak bisa diandalkan lagi dalam tugas pemberantasan korupsi.
"Semua itu bermuara pada dua isu utama, yakni terpilihnya lima komisioner yang penuh dengan permasalahan dan perubahan UU KPK," katanya.
Sebelumnya, mantan juru bicara KPK, Febri Diansyah mengungkapkan ada seorang pegawai yang malu jika diketahui bekerja di KPK. Dia menegaskan, kalau pegawai itu tidak ingin pekerjaannya diketahui orang lain bukan karena sifat pekerjaan yang rahasia atau tertutup.
"Ia dan beberapa teman sangat risau dengan kondisi KPK akhir-akhir ini yang semakin memunculkan sisi kontroversial," cicit Febri dalam akun Twitter-nya.