Kamis 12 Aug 2021 11:11 WIB

Kemenkumham: Diplomat Nigeria dan Imigrasi Sudah Berdamai

Status diplomatik warga Nigeria baru diketahui petugas di kantor Imigrasi Jaksel.

Seorang diplomat Nigeria diduga dianiaya petugas Imigrasi di Jakarta Selatan pada Sabtu (7/8).
Foto: Dok Ripples Nigeria
Seorang diplomat Nigeria diduga dianiaya petugas Imigrasi di Jakarta Selatan pada Sabtu (7/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kanwil Kemenkumham) DKI, Ibnu Chuldun menjelaskan, kronologi penangkapan warga Nigeria, yang ternyata seorang diplomat senior di kawasan apartemen di Kuningan, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Sabtu (7/8).

Menurut Ibnu, petugas yang menangkap warga Nigeria itu dan membawanya ke kantor Imigrasi Jaksel, lantaran ia tidak mau menunjukkan kartu identitasnya. Ketika dibawa petugas, kata Ibnu, warga Nigeria tersebut di dalam mobil dalam perjalanan meronta-ronta dan ingin memukul petugas.

Dia menyebut, petugas memang tidak mengetahui status warga negara asing (WNA) yang dibawa tersebut. Ibnu juga menekankan, petugas Imigrasi Jaksel memiliki kewenangan untuk memeriksa paspor dan dokumen orang asing di Indonesia.

"Status diplomatik ini baru diketahui petugas Imigrasi Jaksel, yaitu pada saat yang bersangkutan menunjukkan kerja samanya dengan menunjukkan kartu identitas di kantor Imigrasi Jaksel," kata Ibnu dalam konferensi pers lewat Youtube Humas Kanwil Kemenkumham DKI di Jakarta, Kamis (12/8).

Diplomat itu diketahui bernama Ibrahim. Ibnu menjelaskan, setelah petugas mendapat kartu diplomat Nigeria yang ditugaskan di Jakarta, pihaknya langsung berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu). Langkah itu dilakukan untuk memverifikasi dan mengetahui status sang diploma.

"Kemenlu telah pulamemberi salinan dan dokumen keimigrasian dan status diplomat yang bersangkutan ke Imigrasi Jaksel. Duta Besar Nigeria (di Jakarta) juga mendatangi kantor Imigrasi Jaksel pada petang hari disertai oleh polisi Direktorat Pamobvit Polda Metro Jaya," ucap Ibnu.

Baca juga : Jokowi Beri Tanda Kehormatan Artidjo dan Eurico Guterres

Dia menuturkan, kedua pihak akhirnya sama-sama mengakui, telah terjadi kesalahpahaman. Baik diplomat Nigeria dan petugas Imigrasi Jaksel sepakat untuk menyelesaikan permasalahan itu dengan baik.

"Pertemuan dengan Duta Besar berlangsung amat sangat baik, dan kedua pihak masing-masing sudah menyelesaikan perdamaian dan berjabat tangan," ujar Ibnu sembari menyinggung foto bersalaman kedua pihak sudah didokumentasikan dan diberikan ke wartawan.

Dari insiden itu, kata Ibnu, Ditjen Imigrasi akan melakukan koordinasi internal guna meningkatkan standar operasi prosedur (SOP) terkait penindakan dan pengawasan orang asing di Indonesia. "Persoalan ini sudah selesai dengan adanya perdamaian," ucapnya.

Sebelumnya, insiden penangkapan itu viral di media sosial. Hal itu membuat Kemenlu Nigeria marah hingga berusaha meninjau hubungan diplomatik dengan Indonesia, gara-gara diplomatnya diperlakukan seperti seorang kriminal. (Baca: Menlu Tarik Dubes Nigeria Terkait Insiden Pemukulan Diplomat)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement