Rabu 11 Aug 2021 14:49 WIB

Imigrasi: Justru Warga Nigeria Pukul Petugas Lebih Dulu

Kepala Kemenkumham DKI menuding, diplomat asal Nigeria bertindak arogan.

Rep: Rizkyan Adiyudha / Red: Erik Purnama Putra
Diplomat Nigeria dan petugas Imigrasi Jakarta Selatan saling bermaafan.
Foto: Dok Imigrasi
Diplomat Nigeria dan petugas Imigrasi Jakarta Selatan saling bermaafan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta mengklarifikasi video viral di media sosial (medsos) soal tudingan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan (Jaksel) terhadap seorang diplomat Nigeria pada Sabtu (7/8). Video tersebut menjadi pembahasan di medsos.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor Imigrasi," kata Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta, Ibnu Chuldun dalam keterangan di Jakarta, Selasa (11/8).

Ibnu menuding, diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi. Dia mengatakan, saat  warga Nigeria itu dibawa ke kantor Imigrasi Jaksel, ia bersikap tidak kooperatif.

"Dia menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," kata Ibu menegaskan.

Dia menyampaikan, salah satu petugas Kemenkumham mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri akibat pemukulan tersebut. Ibnu menyebut, luka tersebut bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kemenkumham.

Ibnu menambahkan, setelah pemukulan itu, korban lantas memegangi warga Nigeria tersebut. Sehingga, sambung dia, yang terlihat di video itu justru petugas Kemenkumham yang tengah berusaha mencegah warga Nigeria itu agar tidak kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan.

Menurut Ibnu, insiden itu berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jaksel. Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu.

Pasalnya, mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore. Oleh pihak hotel, kata dia, petugas diberitahu para WNA tersebut telah check out, dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jaksel.

Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen. Ibnu menuturkan, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen ketika ditanya soal paspor dan identitas diri. WNA itu, kata dia, juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan.

Ibnu menjelaskan, dalam perjalanan hingga sampai di kantor Imigrasi, WNA itu melakukan pemukulan terhadap petugas sehingga harus dipegangi. Padahal, sambung dia, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya.

"Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria," kata Ibnu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement