REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan, Presiden Jokowi meminta langkah tracing dan testing bisa ditingkatkan sampai empat kali lipat dari yang dilakukan hari ini. Namun, Budi mengatakan, memang masih banyak kelemahan dari proses tracing dan testing ini, di antaranya adalah keterbatasan SDM dan infrastruktur.
"Presiden minta kita perlu meningkatkan testing dan tracing ini. Tapi ini salah satu kelemahan kita yang sangat dibutuhkan ke depannya, apalagi kita akan segera membuka aktivitas sehari-hari dengan tatap muka," ujar Budi dalam konferensi pers, Senin (9/8).
Budi menjelaskan, saat ini dalam satu hari baru ada 200 ribu spesimen dan 150 ribuan orang yang testing dan tracing. Presiden meminta angka ini bisa naik sampai 300 atau bahkan 400 ribu spesimen per hari.
"Kami juga memperbaiki sistem untuk misi ini lebih mudah. Kami libatkan TNI dan Polri untuk mengisi kekurangan SDM dalam proses testing dan tracing ini," ujar Budi.
Infrasturktur misalnya, kata Budi, untuk di Jawa dan Bali saja mudah. Namun untuk bisa memastikan semua alat tracing dan testing menjangkau wilayah kepulauan lain perlu adanya sistem supply chain yang lebih baik.
"Tracing juga banyak kita perbaiki, infrastruktur diperbaiki, tracer juga sudah libatkan TNI-Polri dan kita perbaiki sistem agar misi lebih mudah. Kami berharap dua pekan ke depan signifikan, dan semua sudah terintegrasi jadi satu," ujar Budi.