Jumat 30 Jul 2021 05:57 WIB

Cerita Nuryani, Relawan Perempuan Pemulasaraan Jenazah Covid

'Kami tak berharap apa-apa, ucapan terima kasih sudah cukup,' ucap Yani relawan Covid

Pemakaman pasien meninggal akibat Covid-19 (ilustrasi)
Foto:

Sebagai anggota Unit Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Yani sebenarnya sudah biasa mengurusi jenazah. Namun jenazah penderita Covid-19 membutuhkan penanganan yang berbeda. 

Petugas harus menerapkan protokol khusus dalam pemulasaraan dan pemakaman jenazah penderita penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona tipe SARS-CoV-2 tersebut. Prosesnya juga membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan pemulasaraan dan pemakaman biasa.

Selain itu, ancaman tertular virus corona, menjadi risiko yang harus dihadapi saat bekerja. Guna meminimalkan risiko tertular virus, Yani berusaha menjaga ketahanan tubuh dan menerapkan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Demi menjaga keselamatan diri dan keluarga yang menanti di rumah, ibu dari tiga anak itu selalu mengenakan alat pelindung diri lengkap saat bertugas. Yani juga tetap menjaga kondisi tubuhnya, seperti meluangkan waktu beristirahat jika telah merasa lelah.

"Alhamdulillah sampai sekarang (belum pernah tertular Covid-19). Kita harus bisa memproteksi, kalau badan sudah tidak enak lebih baik istirahat," katanya.

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement