Selasa 27 Jul 2021 19:57 WIB

Kemenkes: Baru Sinovac yang Diizinkan untuk Vaksinasi Anak

Wali Kota Bekasi meralat pernyataan soal penggunaan AstraZaneca untuk vaksinasi anak.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati, Uji Sukma Medianti/ Red: Andri Saubani
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada anak di Universitas Nasional, Jakarta, Senin (26/7). Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim sebanyak 7 juta orang di DKI Jakarta  telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama, sedangkan berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta jumlah penerima vaksin dosis kedua pada 24 Juli 2021 mencapai 2.191.407 orang atau 24,9 persen. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin Covid-19 kepada anak di Universitas Nasional, Jakarta, Senin (26/7). Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengklaim sebanyak 7 juta orang di DKI Jakarta telah menerima vaksin Covid-19 dosis pertama, sedangkan berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta jumlah penerima vaksin dosis kedua pada 24 Juli 2021 mencapai 2.191.407 orang atau 24,9 persen. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kota Bekasi, Jawa Barat, akan memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak di wilayahnhya. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan, vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak usia 12 hingga 17 tahun masih menggunakan merek Sinovac.

"Tidak bisa, baru Sinovac. AstraZeneca tidak direkomendasikan pada anak," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 dari Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi Republika, Selasa (27/7).

Baca Juga

Terkait berita Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi yang menyatakan anak-anak di kota tersebut akan mendapatkan vaksin AstraZeneca, Nadia membantahnya. Menurut Nadia, bisa jadi berita itu salah kutip.

"Anak usia 12 hingga 17 tahun tetap pakai Vaksin Sinovac," katanya, menegaskan.

Pemerintah Kota Bekasi akan melaksanakan vaksinasi untuk anak. Penerima yang akan didahulukan adalah anak-anak dengan jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP) sederajat.

"Kami mau SMP dulu. SMP, Madrasah Tsanawiyah sama SMP swasta," kata Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, di Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi, Senin (26/7).

 

 

Sebelumnya, Pepen, sapaan akrabnya, mengatakan, jenis vaksin yang digunakan untuk anak adalah AstraZeneca. Jumlah alokasi vaksin AstraZeneca untuk anak ada sebanyak 20 ribu dosis.

Namun, pada Selasa (27/7), Pepen meralat pernyataan sebelumnya yang menyebut akan menggunakan AstraZeneca untuk vaksinasi anak-anak.

“Kemenkes tidak merekomendasikan vaksin anak pakai AstraZeneca, ya sudah tidak apa-apa kita pakai Sinovac,” kata Pepen, Selasa (27/7).

Pepen menjelaskan, alokasi vaksin AstraZeneca untuk Pemkot Bekasi jumlahnya ada 20 ribu dosis. Rencananya, jumlah tersebut akan digunakan untuk pegawai perusahaan dan institusi.

"Pegawai perusahaan dan badan institusi dari yang memohon itu ada sekitar 29.871 sasaran berarti kan masih kurang 9.871 karena baru dapat 20.000," jelas dia.

Sejauh ini lanjut dia, alokasi vaksin Sinovac memang belum dikirim pemerintah pusat untuk Kota Bekasi. Oleh karena itu, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak dilakukan secara bertahap menggunakan stok vaksin Sinovac yang ada di Kota Bekasi.

"Bisa jalan (vaksinasi anak) dengan stok yang ada kita bertahap, ya kan enggak mungkin dibikin sekaligus," tegasnya.

Adapun, jumlah alokasi vaksin untuk anak menyasar 134 ribu jiwa. Angka itu dihitung dari jumlah pelajar tingkat SMP sederajat di Kota Bekasi yang menjadi sasaran vaksin.

"Ada sekitar 134 ribu lebih itu anak yang tercatat di sekolah belum anak yang tidak tercatat, kan artinya lebih dari itu," jelas dia.

 

photo
Vaksinasi Covid-19 anak usia 12-17 tahun. - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement