Sabtu 24 Jul 2021 18:33 WIB

PDIP: Penyebar Aksi Jokowi End Game Ingin Buat Takut Rakyat

PDIP mengatakan penyebar Jokowi End Game ingin membuat rakyat tak percaya pemerintah

Rep: Haura Hafizhah/ Red: Bayu Hermawan
Hendrawan Supratikno
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Hendrawan Supratikno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Hendrawan Supratikno, menanggapi terkait seruan aksi 'Jokowi End Game' pada Sabtu (24/7). Hendrawan mengatakan, pihak yang menyebarkan ajakan aksi tersebut adalah pihak yang ingin membuat masyarakat tidak lagi percaya terhadap pemerintah.

"Orang yang menyebarkan hoaks ini adalah kelompok yang  tidak sabar mengikuti kalendar kontestasi demokrasi. Dalam sistem presidential, masa jabatan presiden itu dibuat tetap, dalam konteks Indonesia siklus lima tahunan," katanya saat dihubungi Republika, Sabtu (24/7).

Baca Juga

Anggota Komisi XI DPR itu melanjutkan, aksi demo ini juga tidak dapat dukungan karena masyarakat mempersepsi kelompok ini hanya membuat banyak masalah di saat pandemi Covid-19. Menurutnya, dalam beberapa hari ini kondisi sudah membaik, untuk itu ia meminta jangan diperburuk lagi dengan ulah-ulah yang tidak bertanggung jawab.

"Yang rajin menyebar informasi hoaks adalah orang-orang yang ingin bikin takut masyarakat, sehingga kepercayaan kepada pemerintah menurun. Jadi, upaya melakukan delegitimasi. Beruntung masyarakat semakin melek politik. Tidak mudah menelan pemutarbalikkan fakta," ujarnya.

Sebelumnya diketahui, Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus memastikan ojek berbasis aplikasi atau ojek daring dan seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) tidak ikut serta berunjuk rasa terkait Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di depan Istana Negara, Jakarta Pusat. Pengemudi ojek daring dan ormas tidak turun ke jalan karena mematuhi ketentuan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat di Jakarta.

"Beberapa organisasi seperti ojol (ojek online) dan organisasi yang lain mengatakan tidak ikut karena mereka sadar bahwa Jakarta ini tinggi angka Covid-19," kata Yusri di Jakarta, Sabtu (24/7).

Walau belum menemukan massa yang turun menggelar aksi, Yusri memastikan petugas kepolisian tetap melakukan penjagaan di beberapa titik. "Jadi banyak berikan hoaks yang beredar tapi kami tetap antisipasi. Pengamanan penyekatan masih berjalan pengamanan di titik-titik yang dianggap ini sudah kira siapkan," kata Yusri.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement