Kamis 22 Jul 2021 14:04 WIB

Rasakan Manfaatnya, Adiya Bersyukur Menjadi Peserta JKN-KIS

Selain mendapat layanan gratis, pelayanan yang diberikan juga tak membedakan kelas

Manfaat dari Program JKN-KIS ini juga dirasakan salah satu peserta JKN-KIS yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, dialah Wihadiyani Dwi Rahmah (23 tahun) yang akrab dipanggil Adiya.
Foto: BPJS Kesehatan
Manfaat dari Program JKN-KIS ini juga dirasakan salah satu peserta JKN-KIS yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, dialah Wihadiyani Dwi Rahmah (23 tahun) yang akrab dipanggil Adiya.

REPUBLIKA.CO.ID, SELONG -- Memasuki tahun ke-8 penyelenggaraan program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), manfaat dari program yang diselenggarakan BPJS Kesehatan itu telah dirasakan oleh jutaan peserta JKN-KIS. Manfaat dari Program JKN-KIS ini juga dirasakan salah satu peserta JKN-KIS yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur Provinsi Nusa Tenggara Barat, dialah Wihadiyani Dwi Rahmah (23 tahun) yang akrab dipanggil Adiya.

Adiya yang saat ini terdaftar sebagai peserta JKN-KIS segmen Pekerja Penerima Upah (PPU) menceritakan bahwa dirinya pernah menggunakan kartu kepesertaannya untuk mengobati penyakit yang ia alami. Adiya yang mengalami masalah dengan kesehatannya, saat itu mengalami pendarahan pada hidung secara terus menerus sehingga dari Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dirinya dirujuk ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.

“Saat itu saya dirujuk ke rumah sakit dan disarankan untuk mengecek di laboratorium. Hasil lab menyatakan pembuluh darah dalam rongga hidung saya pecah dan diresepkan obat oleh dokter,” lanjut Adiya.

Lebih lanjut, Adiya menceritakan bahwa dirinya sangat beruntung terdaftar sebagai peserta JKN-KIS. Selain mendapatkan pelayanan tanpa membayar biaya sepeserpun, pelayanan yang diberikan juga tidak berbeda dengan mereka yang tidak menggunakan JKN-KIS. Bukan hanya itu, saat berobat, dirinya tidak mengalami kesulitan untuk mengakses layanan kesehatan dan tidak ada dibebankan biaya sepeser pun asal mengikuti ketentuan dan prosedur.

“Selain sangat berdampak bagi saya, juga sangat membantu ayah saya untuk rawat jalan dikarenakan penyakit ginjal yang diderita ayah saya. Selama kami berobat di rumah sakit, semua berjalan baik, tidak ada kendala sedikit pun. Saya sangat bersyukur bisa menjadi peserta JKN-KIS,” cerita Adiya.

Di akhir perbincangan dengan tim Jamkesnews, Adiya menyampaikan harapannya kepada Program JKN-KIS. “BPJS kesehatan selalu berjasa untuk setiap masyarakat. Pelayanan yang prima akan selalu kami dapatkan. Jangan pernah berubah, walaupun kelas I, kelas II, kelas III. Semoga kualitas pelayanan yang didapatkan tetap optimal dan terus ditingkatkan. Tetap sejahtera dan berjaya,” tutup Adiya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement