REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Badan Pengawas Obat dan Makanan atau Badan POM diminta untuk dapat memfasilitasi informasi sehat buat masyarakat. Permintaan yang disampaikan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Arzeti Bilbina, terkait dengan adanya ancaman bahaya zat kimia Bisphenol A (BPA) pada kemasan plastik yang digunakan bagi ibu dan anak-anak.
“Informasinya sehat itu agar masyarakat lebih cerdas lagi dalam memilih makanan dan minuman dalam kemasan plastik dengan cara menginfokan pelabelan dalam kemasan plastik yang mengandung zat berbahaya BPA (Bisphenol A)," kata Arzetti dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (16/7).
Lebih lanjut anggota Komisi IX DPR RI mengingatkan pentingnya memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Menurut dia, sejauh ini masih banyak masyarakat yang belum mengetahui atau belum memahami tentang bahaya kemasan plastik yang mengandung zat berbahaya seperti BPA.
“Dengan adanya info pelabelan ini paling tidak kita telah membantu mengedukasi masyarakat dari yang belum tahu menjadi tahu tentang bahaya kemasan plastik yang mengandung bahan-bahan berbahaya tadi,” ujar Arzetti.
Dalam sejumlah riset internasional, zat BPA diketahui dapat mengakibatkan kanker dan gangguan otak. Bayi, balita dan janin adalah kelompok usia yang rentan akan paparan BPA.
Pada penelitian gabungan dari negara Thailand, Jepang dan USA pada Januari 2021, telah dirilis hasil penelitian terhadap efek paparan BPA pada gen terkait autisme dan hubungannya dengan fungsi hipokampus. Hasil penelitian tersebut adalah paparan BPA sebelum melahirkan yang lebih tinggi diduga meningkatkan risiko autisme.