Rabu 14 Jul 2021 05:58 WIB

Pemerintah Tingkatkan Target Vaksin Jadi 208,2 Juta Orang

Jumlah target minimal vaksinasi ditingkatkan dari 181,5 juta jadi 208,2 juta orang

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Esthi Maharani
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Sinovac kepada warga saat mobil vaksin keliling singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Selasa (13/7/2021). Dengan adanya mobil vaksinasi keliling itu, diharapkan target pemerintah untuk memvaksinasi 7,5 juta warga DKI Jakarta pada akhir Agustus 2021 dapat tercapai sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) di ibu kota dapat terbentuk.
Foto: Antara/Indrianto Eko Suwarso
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin Sinovac kepada warga saat mobil vaksin keliling singgah di Kantor Kelurahan Cipedak, Jakarta, Selasa (13/7/2021). Dengan adanya mobil vaksinasi keliling itu, diharapkan target pemerintah untuk memvaksinasi 7,5 juta warga DKI Jakarta pada akhir Agustus 2021 dapat tercapai sehingga kekebalan kelompok (herd immunity) di ibu kota dapat terbentuk.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah meningkatkan jumlah target minimal masyarakat Indonesia yang harus divaksinasi dari semula 181,5 juta mejadi 208,2 juta orang. Penambahan ini disebabkan adanya perluasan cakupan vaksinasi yakni kelompok usia 12-17 tahun dan ibu hamil.

"Pemerintah telah memutuskan bahwa jumlah minimal masyarakat yang akan divaksinasi naik dari target semula sebanyak 181,5 juta orang menjadi 208.265.720, angka ini termasuk anak dan remaja berusia 12-17 tahun," ujar Juru bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Selasa (13/7).

Dedy mengatakan, peningkatan target untuk memastikan kekebalan komunitas atau herd immunity betul-betul dapat tercapai. Sebab, kekebalan komunitas menjadi salah satu kunci dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Karena itu, di saat yang sama Pemerintah terus menggenjot pelaksanaan vaksinasi dan memastikan persediaan vaksin.

"Di saat bersamaan pemerintah terus berupaya memastikan seluruh lapisan masyarakat dapat menerima vaksin, baik penyandang disabilitas, keluarga pra sejahtera dan penduduk di wilayah terpencil," ungkapnya.

Sementara untuk penyediaan vaksin, Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat akan terus mendapat tambahan pasokan vaksin Covid-19. Dedy mengatakan, setelah hari ini Indonesia mendapat tambahan 1,4 juta dosis siap pakai produksi Sinopharm, dalam tiga hari ke depan akan kembali menerima kedatangan empat juta vaksin Sinopharm.

Vaksin Sinopharm ini akan digunakan untuk program vaksin Gotong Royong (VGR) yang merupakan inisiatif swasta yang bersifat melengkapi program vaksinasi gratis dari Pemerintah yang tidak dibiayai oleh APBN.

Selain itu, Indonesia juga akan kembali kedatangan 3,4 juta dosis vaksin siap pakai AstraZeneca hasil kerjasama multilateral fasilitas Covax. Sedangkan, esok lusa vaksin Moderna kerjasama bilateral dengan Amerika Serikat juga akan kembali datang.

"Dalam satu minggu saja Indonesia mendapat lima kali kiriman vaksin dari berbagai jalur kerjasama, kita mendapat tambahan 17, 8 juta vaksin, menambah total vaksin yang sudah kita terima menjadi lebih dari 134 juta dosis baik dalam bentuk jadi maupun bahan baku," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement