Senin 12 Jul 2021 17:58 WIB

‘Pemerintah Pontang-Panting Siapkan Perawatan Pasien Covid'

Sektor kesehatan kewalahan dalam menghadapi penambahan kasus Covid-19. 

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
 Wakil Presiden Maruf Amin
Foto: Dok KIP/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengakui pemerintah saat ini sedang berusaha keras menyiapkan ketersediaan ruang perawatan untuk pasien Covid-19. Hal ini karena penambahan kasus Covid-19 di Tanah Air dalam beberapa pekan terakhir terus melonjak.

"Pemerintah sekarang pontang-panting menyiapkan perawatan sampai banyak yang pasang tenda di RS," ujar wapres saat bertemu terbatas dengan ulama dan tokoh Islam di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (12/7).

Baca Juga

Ia mengatakan, tak hanya ruang perawatan, sektor kesehatan kewalahan dalam menghadapi penambahan kasus Covid-19. Sektor kesehatan saat ini sedang berjuang mulai dari ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang semakin berkurang, kekurangan oksigen, dan tenaga kesehatan yang tidak memadai dan tidak sedikit yang wafat.

Ia mengatakan jumlah tenaga kesehatan yang meninggal karena Covid-19 per tanggal 6 Juli telah mencapai 1.000 lebih. Mereka antara lain tenaga dokter sebanyak 405 orang, tenaga perawat 399 orang, 166 bidan, 43 dokter gigi, 32 ahli tenaga lab.

"Kekurangan oksigen, kekurangan tenaga kesehatan, ini sebenarnya ini bertumpuk-tumpuk masalah yang dihadapi ini," katanya.

Begitu juga ulama, lebih dari 541 ulama yang wafat di situasi pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah melakukan menetapkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Wapres pun mengajak peran ulama dan tokoh agama Islam untuk mengajak umat serta masyarakat menerapkan protokol kesehatan, melakukan vaksinasi dan juga mematuhi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Darurat. Menurut Wapres, PPKM Darurat merupakan salah satu upaya mengendalikan kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin meningkat tiap harinya.

"Saya ingin mengajak sahabat-sahabat semua para kiai, para ulama, para habib untuk bersama-sama pemerintah menanggulangi bahaya Covid-19 yang demikian besar dan dahsyat," ujar Ma'ruf.

Wapres mengingatkan penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air tidak hanya tanggung jawab Pemerintah, tetapi juga semua pihak, termasuk para ulama dan kiai. Sebab, penanggulangan Covid-19 merupakan tanggung jawab kebangsaan dan kenegaraan sekaligus keagamaan.

Karena itu, dua tanggung jawab ini menjadi bagian daripada tanggung jawab ulama. Terlebih, bahaya Covid-19 sudah nyata, banyak masyarakat yang terinfeksi dan juga diantaranya ada yang meninggal dunia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement