Ahad 11 Jul 2021 19:50 WIB

Jika Mobilitas Turun, Kasus Covid RI Bisa Melandai Agustus

Penularan Covid-19 bisa ditekan jika penurunan mobilitas sampai dengan 50 persen

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Christiyaningsih
Baliho informasi pembatasan pedagang di Pasar Kranggan, Yogyakarta, Ahad (11/7). Selama PPKM Darurat pedagang di pasar tumpah sisi Utara Pasar Kranggan ditutup sementara. Hal ini untuk mencegah kerumunan saat upaya pengendalian penyebaran Covid-19.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Baliho informasi pembatasan pedagang di Pasar Kranggan, Yogyakarta, Ahad (11/7). Selama PPKM Darurat pedagang di pasar tumpah sisi Utara Pasar Kranggan ditutup sementara. Hal ini untuk mencegah kerumunan saat upaya pengendalian penyebaran Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kasus harian Covid-19 di Indonesia bisa kembali melandai di bawah 10 ribu per kasus pada Agustus mendatang jika mobilitas dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) bisa ditekan.Pernyataan ini disampaikan Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi.

Karena itu, Koordinator PPKM Darurat yakni Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memerintahkan penyekatan untuk menekan mobilitas masyarakat harus tegas.

Baca Juga

"Harus kuat dan tegas. Karena apabila mobilitas dapat ditekan maka diperkirakan pada Agustus kasus Covid-19 bisa menurun sampai di bawah 10 ribu kasus per harinya," ujar Dedy dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Ahad (11/7).

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk menurunkan mobilitas selama PPKM Darurat. Sebab, penularan Covid-19 bisa ditekan jika penurunan mobilitas sampai dengan 50 persen.

"Tujuan kita adalah untuk menurunkan mobilitas sampai dengan 50 persen dari situasi sebelum PPKM darurat agar penularan bisa dihambat dan angka kesakitan dan kematian dapat diturunkan," ujarnya.

Dedy menambahkan pemerintah juga telah memutuskan agar kartu vaksin menjadi salah satu syarat wajib melakukan mobilitas selama PPKM Darurat. "Untuk memastikan perjalanan masyarakat yang sehat dan aman dan cakupan vaksiansi menjadi lebih tinggi," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement