Sabtu 10 Jul 2021 05:14 WIB

Pemerintah Bentuk Satgas Oksigen di Tiap Provinsi di Jawa

Satgas oksigen hubungkan kebutuhan RS dengan produsen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Indira Rezkisari
Spanduk pemberitahuan oksigen habis tertempel di pintu masuk agen isi ulang oksigen, Jalan A H Nasution, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (9/7). Pedagang mengaku oksigen isi ulang mulai langka bahkan habis sejak Ahad (4/7) menyusul tidak adanya pasokan dari distributor pasca melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Spanduk pemberitahuan oksigen habis tertempel di pintu masuk agen isi ulang oksigen, Jalan A H Nasution, Arcamanik, Kota Bandung, Jumat (9/7). Pedagang mengaku oksigen isi ulang mulai langka bahkan habis sejak Ahad (4/7) menyusul tidak adanya pasokan dari distributor pasca melonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bandung. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, menyampaikan, pemerintah akan membentuk Satgas oksigen di setiap provinsi di Pulau Jawa. Satgas oksigen ini akan bertugas untuk mendata kebutuhan oksigen di tiap rumah sakit di masing-masing provinsi.

“Mengenai oksigen sudah diputuskan bahwa di Jawa setiap provinsi akan membentuk Satgas oksigen, di mana Satgas oksigen ini akan mendata menggunakan sistemnya tadi saya sampaikan, seluruh kebutuhan oksigen di masing-masing rumah sakit di provinsi yang bersangkutan,” kata Menkes dalam konferensi pers Penerapan PPKM Darurat di Luar Jawa Bali, Jumat (9/7).

Baca Juga

Satgas oksigen ini akan berhubungan dengan satgas di kantor pusat yang akan menghubungkan antara masing-masing rumah sakit di provinsi terhadap produsen oksigen yang ada di Indonesia. Bahkan jika diperlukan, pemerintah siap untuk melakukan impor oksigen. “Bahkan kalau memang memerlukan kita akan melakukan impor oksigen,” ucapnya.

Menkes mengatakan, kebutuhan oksigen di rumah sakit sebelum terjadinya lonjakan kasus kedua ini sebanyak 400 ton per hari. Namun, saat ini kebutuhan oksigen terus meningkat hingga mencapai 800-1.000 ton per hari.

“Dan kita sekarang sedang mempersiapkan berdasarkan perhitungan kita, kita mungkin memerlukan dengan sangat konservatif sampai dengan 2.400 ton per hari,” jelas Menkes.

Menurutnya, pemerintah juga telah menyiapkan cara untuk memasok kebutuhan oksigen tersebut untuk masing-masing rumah sakit yang ada di Pulau Jawa dan Bali. Sistem inipun nantinya juga akan dilakukan untuk rumah-rumah sakit yang ada di luar Pulau Jawa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement