Sebelumnya, Kamis, Bupati Muba DR H Dodi Reza Alex Noerdin telah mempopulerkan isoman care bertajuk Gerakan Muba Peduli Warga Terdekat (MUBA LiGaT) yang secara Ligat yang dalam bahasa Sekayu berarti lincah ini diyakini ampuh menopang pasien isoman. Gerakan Ligat isoman care ini sekaligus menepis kegundahan masyarakat yang terdampak virus Covid-19 yang seolah dikucilkan dan tidak diperhatikan oleh masyarakat disekitarnya.
Dodi juga menyatakan Gerakan Muba Peduli Warga Terdekat (MUBA LiGaT) ini adalah treatment untuk menciptakan rasa kepedulian dan partisipasi masyarakat yang terdampak virus Covid-19. Harapannya, tutur dia, warga yang terdampak virus Covid-19 ini merasa tidak sendiri dalam menghadapi musibah yang dihadapi.
Baik mereka yang menjalani isoman, suspect covid 19 atau pasca perawatan di rumah sakit. Karena mereka harus menjalani isoman di rumah selama 14 hari. Tetangga sekitar bergantian mengantarkan masakan pagi siang dan malam yg diawali dengan musyawarah tingkat RT.
"Pemerintah, ormas dan masyarakat hadir dengan memberikan sembako ke rumah yang ditunjuk, secara swadaya memberikan makanan sesuai hasil musyawarah," tuturnya.
Menurut Kadinkes Muba, dr Azmi Dariusmansyah, MARS, proses pengantaran makananpun dilakukan oleh tetangga dikawal oleh pemerintah setempat, tenaga kesehatan, babinsa dan babinkamtibmas.
Menurutnya upaya ini sinergi dengan gerakan Kapolda Sumsel 'serbu kampung covid'. Azmi menyebutkan Bayung Lencir selama ini sudah melakukan upaya ini. Dirinya mendorong agar kepekaan sosial yang tumbuh mandiri di masyarakat dibuat masif serta dalam bentuk program atau gerakan.
"Seluruh stakeholder mendukung. Alhamdulillah dalam waktu 1 minggu Kecamatan Bayung Lencir mampu mensikapi, status zona kuning ini diharapkan membaik hingga hijau. Untuk Bayung Lencir dan semua wilayah lain," kata Azmi.