Ahad 04 Jul 2021 17:40 WIB

Tertinggi, Kasus Kematian Tambah 555 Orang dalam 24 Jam

Rekor kematian harian sebelumnya terjadi pada Jumat (2/7), dengan angka 539 orang.

Rep: Dessy Suciati Saputri, Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Andri Saubani
Pekerja pemakaman kewalahan dengan beban kerja mereka saat jumlah kematian akibat virus corona meningkat
Foto: Al Jazeera
Pekerja pemakaman kewalahan dengan beban kerja mereka saat jumlah kematian akibat virus corona meningkat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Penambahan kasus meninggal harian pada Ahad (4/7) kembali mencetakkan rekor tertingginya. Satuan Tugas Penanganan Covid-19 melaporkan, penambahan kasus meninggal pada hari ini mencapai sebanyak 555 orang.

Dengan demikian, total jumlah kasus meninggal selama pandemi melanda Indonesia telah menyentuh angka 60.582 orang. Rekor tertinggi kasus meninggal sebelumnya terjadi pada Jumat (2/7) yang mencapai angka 539 orang.

Baca Juga

Dari penambahan kasus meninggal pada hari ini, Satgas melaporkan Jawa Tengah menjadi kontributor tertinggi yang mencapai sebanyak 138 orang. Hal ini menjadikan Jawa Tengah mengalami rekor tertinggi selama empat hari berturut-turut.

Pada Sabtu (3/7) kemarin, Jawa Tengah juga menjadi penyumbang tertinggi penambahan kasus meninggal yang mencapai 188 orang. Sebelumnya, pada Jumat (2/7), Jawa Tengah mengkontribusikan kasus kematian tertinggi yang sebanyak 220 orang dan pada Kamis (1/7), Jawa Tengah juga menjadi penyumbang tertinggi kasus meninggal yang sebanyak 180 orang.

Setelah Jawa Tengah, kasus meninggal pada hari ini juga disumbangkan dari Jawa Timur yang sebanyak 89 orang. Kemudian di posisi ketiga tertinggi yakni DKI Jakarta yang mencatatkan penambahan kasus hingga 76 orang, disusul oleh Jawa Barat menambahkan sebanyak 66 orang, dan DI Yogyakarta sebanyak 38 orang.

Sementara itu, penambahan kasus positif pada hari ini mencapai sebanyak 27.233 orang. Total kasus positif di Indonesia pun tercatat telah mencapai sebanyak 2.284.084 orang.

Lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia sebulan terakhir telah meningkatkan kematian. Selain pasien yang meninggal selama perawatan di rumah sakit, banyak masyarakat melaporkan ratusan kematian anggota keluarga atau rekan mereka di rumah saat menjalani isolasi mandiri (isoman).

Sebelumnya, Koordinator Analis Twitter LaporCovid-19 Yerikho Setya Adi mengatakan, berdasarkan hasil penelusuran tim LaporCovid19 di sosial media seperti Twitter, berita online, dan laporan langsung warga ke LaporCovid-19 terungkap, sedikitnya 265 korban jiwa positif Covid-19 kemudian mengembuskan napas terakhir.

"Mereka meninggal dunia dalam kondisi sedang isolasi mandiri di rumah, saat berupaya mencari fasilitas kesehatan, dan ketika menunggu antrean di instalasi gawat darurat (IGD) Rumah Sakit. Kematian di luar fasilitas kesehatan ini terjadi hanya selama bulan Juni 2021 hingga 2 Juli 2021," katanya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika, Sabtu (3/7).

Ia menyebutkan, sebanyak 265 Korban jiwa tersebut tersebar di 47 Kota dan Kabupaten dari 10 Provinsi yakni DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DIY, Jawa Timur, Lampung, Kepulauan Riau, Riau, dan Nusa Tenggara Timur (NTT). Sementara itu, provinsi yang terekam cukup banyak mengalami kematian di luar RS adalah Jawa Barat sejumlah 97 kematian dari 11 kota/kabupaten. Temuan provinsi dengan sebaran terbanyak yakni ada di Jawa Tengah yang kejadiannya muncul di dua belas kota/kabupaten.

Jumlah tersebut, dia menambahkan, tentu belum mewakili kondisi sesungguhnya di komunitas, karena tidak semua orang melaporkannya ke LaporCovid-19, media sosial, atau diberitakan media massa.

"Kami mengkhawatirkan, hal ini merupakan fenomena puncak gunung es dan harus segera diantisipasi untuk mencegah semakin banyaknya korban jiwa di luar fasilitas kesehatan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement