Kamis 01 Jul 2021 20:25 WIB

Angka Kematian Gelombang Kedua Covid-19 Mencapai 400 Persen

Angka kematian tertinggi terjadi di Jawa Barat dengan 463 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus raharjo
Sejumlah petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Lebak Saat, Cipageran, Kota Cimahi, Rabu (30/6). Berdasarkan laporan evaluasi risiko kesehatan masyarakat kabupaten dan kota di Jawa Barat pada periode 21-27 Juni 2021, sebanyak 11 daerah di Jawa Barat salah satunya Kota Cimahi ditetapkan menjadi zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah petugas mengenakan alat pelindung diri (APD) bersiap memakamkan jenazah dengan protokol Covid-19 di TPU Lebak Saat, Cipageran, Kota Cimahi, Rabu (30/6). Berdasarkan laporan evaluasi risiko kesehatan masyarakat kabupaten dan kota di Jawa Barat pada periode 21-27 Juni 2021, sebanyak 11 daerah di Jawa Barat salah satunya Kota Cimahi ditetapkan menjadi zona merah atau risiko tinggi penyebaran Covid-19. Foto: Republika/Abdan Syakura

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, rata-rata angka kematian yang terjadi pada puncak pandemi Covid-19 gelombang kedua di Indonesia tercatat sangat tinggi. Satgas mencatat, kenaikan angka kematian ini bahkan mencapai lebih dari 400 persen.

Menurut Satgas, terdapat lima provinsi yang menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus kematian ini. Yakni Jawa Barat yang naik 463 persen, DKI Jakarta naik 236 persen, DI Yogyakarta naik 148 persen, Jawa Timur naik 145 persen, dan Jawa Tengah naik 75 persen.

“Angka kematian yang terus meningkat ini tentunya tidak dapat ditoleransi, karena satu kematian saja terbilang nyawa,” ujar Wiku dalam paparannya, Kamis (1/7).

Ia mengatakan, kenaikan kasus kematian yang sangat tinggi ini seharusnya dapat segera diperbaiki dengan menghindari potensi kematian pada pasien Covid-19. Salah satunya yakni dengan berpatokan pada kasus aktif saat ini, sehingga dapat menyelamatkan nyawa sebanyak-banyaknya dari kasus aktif yang ada.

Dari data Satgas, kasus aktif di DKI Jakarta telah mencapai 11,21 persen dari total kasus positif atau 57.295 orang. Di Jawa Barat, kasus aktifnya mencapai 11,79 persen dari total kasus positif atau 43.436 orang. Selanjutnya di Jawa Tengah, kasus aktif sebanyak 33.805 orang atau 13,71 persen dari total kasus positif, DI Yogyakarta mencapai 8.917 orang atau 15,41 persen dari total kasus positif, dan Jawa Timur sebanyak 7.488 orang atau 4,41 persen dari total kasus positif.

“Dengan banyaknya kasus aktif saat ini, maka belum terlambat untuk menjaga agar kematian tidak semakin bertambah,” tambah Wiku.

Wiku menekankan, fokus utama dalam menekan angka kematian adalah memastikan penanganan pasien Covid-19 sebaik mungkin, khususnya pada pasien gejala sedang-berat. Kendati demikian, menurutnya hal ini sulit dilakukan mengingat angka keterisian tempat tidur isolasi dan ICU atau BOR rumah sakit di kelima daerah tersebut telah mencapai di atas 70 persen.

Angka BOR isolasi di DKI Jakarta tercatat telah mencapai 91,14 persen, sedangkan angka BOR ICU mencapai 91,88 persen. Di Jawa Barat, angka BOR isolasi mencapai 90,5 persen dan angka BOR ICU sebanyak 88,6 persen. Di Jawa Tengah, angka BOR isolasi mencapai 89 persen dan angka BOR ICU mencapai 82,87 persen.

Sedangkan di Jawa Timur, Satgas mencatat angka BOR isolasi sebanyak 79,69 persen dan angka BOR ICU sebanyak 73,91 persen. Di DI Yogyakarta, angka BOR isolasi mencapai 88,76 persen, dan angka BOR ICU mencapai 87,5 persen.

Lebih lanjut, menurut Wiku, fokus pencegahan kematian juga dapat dilakukan berdasarkan kelompok usia yang paling rentan. Di kelima provinsi tersebut, persentase kematian yang paling tinggi terjadi pada kelompok usia rentan.

Hal ini disebabkan karena tingginya komorbid pada lansia, serta imunitas yang semakin menurun seiring bertambahnya usia. Sekitar 5-19 persen lansia yang terkena Covid-19 pun meninggal dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement