Rabu 30 Jun 2021 04:55 WIB

Wiku: Lonjakan di Gelombang Kedua Covid-19 Capai 381 Persen

Indonesia sempat mengalami penurunan kasus sejak puncak pertama selama 15 minggu.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito
Foto: Satgas Covid-19.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyampaikan, lonjakan kasus positif Covid-19 pasca periode libur Idul Fitri menunjukan terjadinya kenaikan kasus yang mencapai 381 persen atau hampir lima kali lipatnya dari titik kasus terendah. Kenaikan kasus ini juga mencapai puncaknya dalam waktu enam minggu.

Sedangkan pada puncak kasus pertama yang terjadi pada Januari 2021 lalu, kenaikan kasus yang terjadi mencapai sebesar 283 persen dari titik kasus terendahnya dan mencapai puncaknya dalam waktu 13 minggu. “Padahal, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244 persen,” ucap Wiku dalam paparannya.

Baca Juga

Selain itu, Satgas mencatat, jumlah kasus mingguan pada puncak pertama lonjakan kasus di awal tahun ini mencapai sebanyak 89.902. Sedangkan pada minggu ini jumlah kasus mingguannya mencapai 125.396 kasus. Bahkan, angka positif hariannya mencetak rekor tertinggi selama pandemi yakni mencapai 21.345 kasus.

“Hal ini menandakan second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia,” kata Wiku.

Wiku mengatakan, kenaikan kasus positif baik pada puncak pertama maupun puncak keduanya dikontribusikan oleh tiga provinsi di Pulau Jawa, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Tengah, kemudian disusul oleh Jawa Timur. Sedangkan Sulawesi Selatan yang turut berkontribusi pada puncak pertama tak kembali berkontribusi pada puncak kedua kali ini dan posisinya digantikan oleh DIY.

“Masyarakat terutama di ketiga provinsi ini harus berkontribusi dalam menekan lonjakan kasus Covid-19. Upaya penanganan adalah upaya kolektif. Untuk itu, inisiatif masyarakat dalam menekan dan mengendalikan kasus menjadi sangat penting,” kata Wiku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement