REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI telah mempersiapkan strategi untuk menghadapi skenario terburuk lonjakan kasus Covid-19. Bagaimana dengan anggaranya?
"Insya Allah, kita dengan segala keterbatasan, kita akan memberikan pelayanan yang terbaik bagi kepentingan masyarakat Jakarta," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menjawab pertanyaan itu di Balai Kota, Selasa (29/6).
Ketika ditanya lagi apakah dananya tersedia, Ariza kembali menyebut "Insya Allah". Hingga saat ini, kata dia, Pemprov DKI masih bisa membiayai semua kebutuhan untuk menangani wabah Covid-19. Ketersediaan dana selama ini turut didukung Pemerintah Pusat dan dukungan masyarakat.
Ariza mengaku, pihaknya sudah mempersiapkan strategi untuk menghadapi skenario terburuk atau ketika jumlah pasien melebihi jumlah fasilitas kesehatan yang tersedia. Salah satu strateginya adalah semakin memperketat aktivitas masyarakat agar penularan bisa dihentikan.
"Semuanya sudah kita susun strateginya (menghadapi skenario terburuk). Namun demikian, mari kita upayakan yang terbaik dengan tetap berada di rumah, laksanakan prokes, tidak ada lagi selain itu," kata Ariza.
Kasus harian Covid-19 memang terus melonjak di Jakarta. Pada Sabtu (26/6) dan Ahad (27/6) tercatat kasus hariannya sama-sama sembilan ribu lebih. Itu adalah rekor tertinggi sepanjang pandemi melanda Ibu Kota. Senin (28/6) terjadi penambahan kasus delapan ribu lebih.
Sedangkan daya tampung fasilitas kesehatan sudah hampir mendekati batas maksimalnya. Sekda DKI Jakarta Marullah Matali, Ahad (27/6), menyebut, tingkat keterisian tempat tidur isolasi sudah 92 persen. Adapun tempat tidur ICU sudah 87 persen.