REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mendorong agar para pengelola homestay di sekitar Candi Borobudur untuk saling bersinergi dalam membangkitkan pariwisata. Salah satunya dengan tidak melakukan perang harga.
Sandiaga meminta agar para pemilik homestay tidak bersaing soal harga. Sebaliknya, dia mengimbau agar mereka lebih baik berlomba-lomba dalam memperbaiki kualitas dan pelayanan bagi wisatawan yang datang.
"Kalau harga, saya berikan instruksi jangan perang harga. Pokoknya jangan bersaing, teman-teman kita bukan menjadi pesaing, tapi adalah teman-teman untuk membangkitkan pariwisata. Sepakati harga yang pantas dan patuhi," kata Sandiaga dalam keterangan, Senin (27/6).
Sandiaga berharap, para pengelola homestay juga tidak melakukan banting harga. Politisi partai Gerindra itu mengungkapkan kalau penerapan tarif sesuai standar justru akan menjadikan homestay berbasis desa wisata bisa lebih berkembang.
"Jangan sampai kita banting harga dan akhirnya ini akan mematikan atau berlomba-lomba menaikkan harga, juga jangan seperti itu. Biarkan sesuai dengan standar yang sudah disampaikan. Tuksongo cantik, nanti Bojong juga seperti ini, kita harapkan kebangkitan dari pariwisata ini adalah di desa-desa wisata," katanya.
Sandiaga mengatakan, homestay yang dibangun pemerintah, dalam hal ini Kementerian PUPR di sekitar Candi Borobudur merupakan bagian dari upaya membangkitkan pariwisata nasional. Dia melanjutkan, kemenparekraf akan melengkapi fasilitas homestay untuk meningkatkan kunjungan wisatawan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Jadi PUPR yang membangun, nanti Parekraf melalui pendekatan kolaborasi akan membantu pemilik homestay untuk kelengkapan-kelengkapan dari homestaynya termasuk juga peningkatan pengelolaan dan kemampuan pengelolaan," katanya.