Sabtu 26 Jun 2021 23:17 WIB

PPP Ingatkan Pemerintah Ancaman Peredaran Narkoba di Tengah

PPP menilai ancaman peredaran narkoba masih sangat besar di tengah pandemi Covid-19.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Bayu Hermawan
Ilustrasi Narkoba
Foto: Mgrol120
Ilustrasi Narkoba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Otonom PPP menggelar kampanye anti narkoba pada Hari Anti Narkoba Internasional yang jatuh pada tanggal 26 Juni. Dalam aksi ini, PPP meminta memperingatkan pemerintah terkait ancaman peredaran narkoba yang masih sangat besar di tengah pandemi Covid-19.

Ketua DPP PPP Bidang Kesehatan Atiek Heru berharap pemerintah di tengah keseriusan menanggulangi pandemi tetap keras dalam berperang melawan peredaran Narkoba yang akan merusak masa depan bangsa. Dia mengungkapkan, berdasarkan data, tercatat 24.878 orang ditangkap dari 19.229 kasus di Indonesia yang berhasil diungkap Polri sepanjang Januari hingga Juni 2021.

Baca Juga

"Itu kasus yang terjadi di masa pandemi. Ini merupakan ancaman terbesar bagi generasi penerus bangsa kita. Oleh karena itu, pemerintah, BNN dan Polri agar benar-benar mencegah maraknya peredaran narkoba," katanya dalam keterangan, Sabtu (26/6).

Dia melanjutkan, Polri juga mencatat bahwa dalam enam bulan tersebut telah menyita barang bukti berupa ganja 2,14 ton, sabu 6,64 ton, heroin 73,4 gram, kokain 106,84 gram, tembakau gorila 34 ton, dan ekstasi 239.277 butir. Bahkan sebelumnya, Polres Jakarta Pusat dan Ditnarkoba Polda Metro Jaya menggagalkan peredaran sabu sejumlah 1,129 ton jaringan Timur Tengah.

"Jangan sampai di tengah kesibukan kita dalam memerangi Covid-19, malah lengah dengan ancaman lainnya yaitu perang melawan narkoba," katanya.

Atiek menegaskan, jelas sekali kalau Narkoba sangat berbahaya dan bisa merusak generasi penerus bangsa yang akan menjadi tulang punggung dalam merawat persatuan untuk menjadi motor penggerak pembangunan Nasional. Padahal, sambung dia,

Indonesia sudah mencanangkan untuk mencapai Indonesia Emas 2045 yang merupakan peluang untuk menjadi bangsa yang unggul dan diperhitungkan menjadi kekuatan besar dunia.

"oleh karena itu katakan Perang pada Narkoba War On Drugs demi Ketahanan Kesehatan Nasional kita,” katanya.

Sementara itu, Sekjen DPP PPP Arwani Thomafi mengatakan di hari peringatan Anti Narkoba Internasional ini PPP menggelar aksi secara serentak di seluruh Indonesia mengkampanyekan untuk hidup sehat tanpa narkoba. Dia mengatakan, aksi ini merupakan ajakan kepada para pemuda-pemudi Indonesia bahwa kita tidak mungkin menjadi hebat jika bersentuhan dengan narkoba.

"Oleh karena itu, Di hari Anti Narkotika Internasional ini kita mengusung slogan, Ayo pemuda-pemudi Indonesia, menjadi hebat tanpa narkoba, untuk mewujudkan Indonesia emas 2045," jelasnya.

Dikatakan Arwani, PPP memiliki organisasi badan otonom yang berisi para pemuda, yang juga saat ini bertugas menjadi teladan bagi genarasi Indonesia untuk menjauhi narkoba. Lanjutnya, kader muda PPP di semua tingkatan harus menjadi pelopor untuk hebat dan menang tanpa narkoba.

"Di PPP ada organisasi Badan Otonom diantaranya Gerakan Pemuda Ka'bah (GPK), Angkatan Muda Ka'bah (AMK) dan Generasi Muda Pembangunan Indonesia (GMPI) yang berisi para pemuda-pemuda hebat tanpa narkoba," pungkasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement