Senin 14 Jun 2021 23:49 WIB

Anies Tekankan Disiplin Prokes di Tengah Lonjakan Covid-19

Anies belum putuskan pengetatan di tengah lonjakan kasus Covid-19

Rep: Flori Sidebang / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Pasien Covid-19 tanpa gejala turun dari bus sekolah setibanya di Graha Wisata Ragunan, Jakarta, Senin (14/6). DKI Jakarta menjadi salah satu daerah yang mengalami peningkatan kasus Covid-19 paling besar dalam sepuluh hari terakhir dengan peningkatan sebesar 302 persen. Republika/Putra M. Akbar
Foto:

Anies memastikan bahwa pihaknya akan menegakkan aturan yang telah ditetapkan dan memberikan sanksi tegas. Menurut Anies, tidak ada kompromi bagi para pelanggar protokol kesehatan.

"Kita tidak akan kompromi terhadap pelanggar-pelanggar yang mengambil sikap tidak bertangung jawab di masa pandemi ini. Saya minta untuk semuanya taati, disiplin (protokol kesehatan)," tegas dia. 

Di sisi lain, Anies mengungkapkan, berdasarkan data yang ada, pada tanggal 6 Juni 2021 angka kasus aktif Covid-19 sebesar 11.500 kasus. Kemudian, jelas dia, dalam sepekan bertambah sebanyak 50 persen. 

"Data menunjukkan bahwa di dalam satu minggu terakhir, kasus aktif di Jakarta tanggal 6 Juni 11.500, dan hari ini menjadi 17.400. Dalam waktu satu minggu mengalami pertambahan 50 persen," ungkap dia. 

Selain itu, Anies menuturkan, positivity rate di DKI Jakarta juga melonjak, dari pekan sebelumnya sebesar 9 persen menjadi 17 persen. Padahal, menurut dia, kemampuan testing yang dilakukan di Ibu Kota sudah empat kali lipat. 

"Pekan ini ditingkatkan 8 kali lipat, tapi tetap positivity rate-nya tinggi. Ini menunjukkan di luar sana ada peningkatan kasus yang amat signifikan," tutur dia.

Lebih lanjut ia pun menyampaikan, tingkat keterisian tempat tidur isolasi atau bed occupancy rate (RS) di rumah sakit rujukan Covid-19 seluruh wilayah DKI Jakarta mengalami lonjakan. Dia menuturkan, pada tanggal 5 Juni, tingkat keterisian tempat tidur sebesar 45 persen. Kini, meningkat menjadi 75 persen. 

 

Anies menyebut, dari tingkat keterisian itu, 27 persen pasien Covid-19 di antaranya adalah warga dari luar Jakarta. "Jadi satu dari empat pasien yang ada di Jakarta adalah (warga) luar Jakarta. Kita memperlakukan sama, tidak membedakan. Tapi kita berharap agar seluruh wilayah Jakarta, maupun tetangga Jakarta ambil sikap yang sama," tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement