REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan, pemerintah telah mengantisipasi lonjakan kasus pascalibur Idul Fitri lalu dengan menyiapkan 72 ribu tempat tidur isolasi di rumah sakit berbagai daerah. Budi menyebut, saat ini jumlah tempat tidur isolasi yang telah terisi di rumah sakit mengalami peningkatan menjadi 31 ribu unit.
“Pada saat tanggal 18 Mei baru terisi sekitar 22 ribu, sekarang memang ada kenaikan sampai ke 31 ribu. Tetapi alhamdulillah, kita masih memiliki cadangan tempat tidur isolasi yang cukup, 72 ribu dan 31 ribu sudah terisi,” jelas Menkes Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (7/6).
Ia mengatakan, berdasarkan pengalaman dari lonjakan kasus pada periode libur panjang tahun lalu, puncak kenaikan kasus akan terjadi pada 5-7 minggu pascaliburan. Dengan demikian, kenaikan kasus dampak dari libur Idul Fitri itu akan masih terjadi hingga akhir Juni atau awal Juli.
Sejumlah daerah mengalami lonjakan kasus Covid-19 yang cukup tinggi, misalnya saja di Kabupaten Kudus dan juga Bangkalan. Menkes menyebut, jumlah tempat tidur isolasi di rumah sakit di Kudus sebelumnya hanya terisi sebanyak 40 pasien. Namun, kini angkanya meningkat tajam mencapai sekitar 350 pekan dalam 1,5 pekan.
Sementara, jumlah tempat tidur isolasi di rumah sakit di Bangkalan yang sebelumnya hanya terisi 10 pasien, kini meningkat menjadi sekitar 80 pasien dalam waktu 1,5 pekan. Ia mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 yang tinggi di Kabupaten Kudus terjadi karena adanya peningkatan kasus secara spesifik pada klaster ziarah.
“Sedangkan di Madura banyak pekerja migran Indonesia yang pulang dari negara tetangga,” kata dia.