Ahad 30 May 2021 09:28 WIB

Kemhan Buka Suara Soal Utang Ribuan Triliun untuk Alutsisa

Anggaran pengadaan alutsista itu menggunakan utang luar negeri.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Andi Nur Aminah
Kunjungan sejumlah anggota Komisi I DPR RI untuk mengetahui alutsista yang dimiliki Penerbad, termasuk soal perawatannya (ilustrasi)
Foto:

Pengamat Pertahanan, Connie Rahakundini Bakrie, mengaku kaget saat melihat dokumen tersebut. Dia kaget melihat pasal-pasal tersebut memuat dengan detil angka-angka tersebut dan harus diselesaikan pada tahun 2024. Dia mempertanyakan asal dari angka-angka tersebut.

"Saya rasanya sering membaca Renstra dalam keterlibatan saya dari 2007 ngurusin pertahanan. Tapi pas saya lihat Rentsra itu saya kaget," ujar Connie di siaran Youtube yang sudah Republika.co.id konfirmasi, Sabtu (29/5).

Dia juga menyoroti terkait penggunaan dana tersebut yang akan dilakukan sampai tahun 2024. Sementara proses pembayaran utang dan bunganya dihitung hingga lima kali renstra atau hingga 2044 mendatang. Anggaran tersebut juga ia lihat tidak jelas akan dibelikan alutsista apa saja.

"Pertanyaan saya sederhana saja, ini anggaran pertahanan sebesar ini dalam tiga tahun kita mau beli apa? Mau perang ke mana? Alutsista apa yang mau kita bikin?" jelas dia.

Connie juga mengungkapkan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dalam rapat di parlemen mengaku tidak mengetahui peruntukkan anggaran tersebut. Selain itu, para asisten perencanaan dan anggaran (Asrena) masing-masing matra juga ia sebut belum mengetahui rencana pemanfaatan anggaran tersebut.

Semestinya, kata dia, pengadaan alat peralatan pertahanan keamanan atau alutsista dilakukan secara bottom up. Dia memberikan contoh, seorang komandan skuadron akan mengetahui kebutuhan yang satuannya butuhkan dalam memperkuat kekuatan mereka, baik itu kekurangan yang dimiliki, apa saja yang barus diganti, dan sebagainya.

"Jadi pertanyaannya sederhana, angka sebesar ini mau ke luar buat beli apa? Kemudian kenapa mesti habis 2024? Sementara baca pasal 3 ayat 2, untuk pembayaran tetap selama lima Renstra. Jadi, pembayaran bunga lima Renstra berarti kan sampe 2044," kata dia.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement