Sabtu 22 May 2021 06:26 WIB

Jammi Harap Imbauan Kepala KSP Soal Isu Palestina Diindahkan

Menurut dia, sikap Indonesia sejak dahulu jelas, selalu mendukung Palestina.

Warga Palestina lari dari bom suara yang dilemparkan oleh polisi Israel di depan kuil Dome of the Rock di kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem, Jumat (21/5), ketika gencatan senjata mulai berlaku antara Hamas dan Israel setelah perang 11 hari. .
Foto: AP / Mahmoud Illean
Warga Palestina lari dari bom suara yang dilemparkan oleh polisi Israel di depan kuil Dome of the Rock di kompleks masjid al-Aqsa di Yerusalem, Jumat (21/5), ketika gencatan senjata mulai berlaku antara Hamas dan Israel setelah perang 11 hari. .

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Koordinator Nasional Jaringan Mubalig Muda Indonesia (Jammi), Irfaan Sanoesi mengapresiasi pejabat publik yang bersuara lantang di publik terkait konflik Palestina-Israel yang justru menyeret perpecahan sesama anak bangsa.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Moeldoko telah menhimbau kepada masyarakat agar menghentikan segala perdebatan yang tidak produktif. Situasi yang terjadi di Palestina dengan Israel dikhawatirkan dapat memicu percikan perpecahan di tengah masyarakat.

“Penting pejabat publik seperti Pak Moeldoko bersuara lantang mengingatkan kita agar tidak terseret perdebatan tidak produktif mengenai konflik berkepanjangan Palestina dengan Israel,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/5).

Dia menengarai ada sekelompok masyarakat yang menuding mendukung Palestina berarti mendukung kelompok Hamas yang diduga teroris. Padahal, menurutnya, sikap bangsa Indonesia jelas mendukung kemerdekaan Palestina sejak sebulum masa kemerdekaan bangsa Indonesia hingga kini.

“Sejak dulu hingga masa Pak Jokowi (Presiden Joko Widodo) sikap Indonesia tidak berubah terhadap Palestina, yakni mendukung penuh kemerdekaan mereka. Amanat konstitusi kita sudah jelas mengutuk segala macam penjajahan. Apalagi jika bersama dengan tindak kekerasan yang menghilangkan nyawa banyak orang,” jelasnya.

Dia mengingatkan, sejak sebelum Indonesia proklamasi pada 17 Agustus 1945, rakyat Palestina aktif mendukung bahkan menggalang dana untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia. Sejarah mencatat seorang pengusaha kaya Palestina, Ali Thahir menguras semua tabungannya untuk perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Selain itu Syaikh Amin Husaini, seorang Mufti Besar Palestina memberikan dukungan secara terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Indonesia di radio. Dia pun aktif melakukan lobi-lobi pemimpin Timur Tengah agar mengakui kemerdekaan Indonesia,” sambungnya.

Karena itu, menurut JAMMI, suara Moeldoko mewakili sikap pemerintah yang konsisten mendukung kemerdekaan Palestina di samping mengecam krisis kemanusiaan dan agresi militer kepada masyarakat sipil Palestina.

“Bahkan Presiden Jokowi dan Menlu berperan aktif berkomunikasi dengan pemimpin berbagai negara. Agar dapat membantu penyelesaian Palestina dan terutama untuk bisa mengakhiri tindak kekerasan sehingga korban jiwa tidak semakin bertambah. Dan juga menghadirkan keadilan bagi masyarakat Palestina,” kata dia.

Untuk itu imbauan Moeldoko agar tidak ikut terseret dalam situasi konflik di antara anak bangsa dianggap sangat tepat. 

“Kita mendukung Palestina sebagaimana sikap konsisten pemerintah dengan akal sehat dan penuh empati.”

“Tugas kita mendoakan warga sipil Palestina agar tetap aman, melakukan lobi-lobi diplomatis dan menggalang kekuatan bersama negara lain adalah kita percayakan kepada pemerintah sebagai wujud dukungan secara terbuka bagi perjuangan kemerdekaan Palestina. Kemerdekaan adalah hak setiap bangsa sesuai amanat konstitusi kita,” kata dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement