Sabtu 08 May 2021 15:52 WIB

Pakar UI: Aksi Teror Bertentangan dengan Ajaran Agama

Terorisme bukan ajaran agama mana pun.

Muhammad Syauqillah, Ketua Program Studi Kajian Terorisme Sekolah Kajian Strategik dan Global Universitas Indonesia
Foto:

Syauqillah menjelaskan bahwa fokus di Indonesia terkait aksi teror itu berdasarkan latar belakang agama yang keliru. Banyak pihak yang menafsirkan ayat-ayat tentang perang yang itu kemudian tidak kontekstual.

Konteks Indonesia adalah negara yang Darussalam atau damai bukan yang dalam keadaan perang. Namun demikian, kelompok-kelompok takviri dan salafi jihadi yang mengembangkan narasi-narasi perang di Indonesia. 

“Terkait Jihad, banyak ditafsirkan secara keliru, seolah berperang itu jihad. Padahal, arti jihad itu sungguh-sungguh. Jadi kalau konteks Indonesia yang damai ini bukan perang bentuk jihadnya, tetapi sungguh-sungguh menjaga kedamaian, sungguh-sungguh bekerja, sungguh-sungguh menolong terhadap sesama, itu jihad,” kata Syauqillah. 

“Jadi teror bukan jihad, apalagi dalam ajaran agama Islam ada intinya, yaitu menjaga kehidupan, membunuh satu orang saja itu artinya membunuh kehidupan, membunuh umat manusia. Jadi, melakukan teror yang membunuh orang jelas menyalahi inti dari ajaran agama,” lanjut Syauqillah.

Syauqillah berpesan agar kaum muda dapat mengantisipasi perkembangan perekrutan teroris era saat ini. Saat ini,  metode yang diginakan bukan saja offline namun juga online, jadi senjata anak muda untuk menghadapi itu adalah kritis setiap menerima informasi dari media apapun itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement