REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menegur keras dan mengancam menutup Mal Panakukang. Hal itu karena mal tersebut melanggar protokol kesehatan (prokes) menimbulkan kerumunan orang tanpa kontrol serta tidak menaati Surat Edaran Wali Kota Makassar.
"Besok saya panggil pengelola mal ini beserta pemilik tenan dan menegurnya langsung, di samping teguran tertulis. Bila tak diindahkan teguran ini, saya bisa tutup mal dan mencabut izinnya," ujar Ramdhan saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) Mal Panakukang di Jalan Panakukang, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Ahad (2/5) malam Wita.
Surat edaran tersebut dengan nomor 443.01/153/S.Edar/Kesbangpol/IV/2021 tentang Perpanjangan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Pada Masa Covid-19 di Kota Makassar, termasuk pembatasan kegiatan operasional usaha. Sidak tersebut berkaitan dengan membludaknya pengunjung Mal Panakukang sejak dua hari terakhir tanpa kontrol.
Sehingga dikhawatirkan terjadi penularan Covid-19 secara besar-besaran. Kondisi itu karena berpotensi dapat menyebabkan klaster baru pada pusat perbelanjaan itu. Saat sidak tersebut, Danny Pomanto, melihat langsung kerumunan orang tanpa dikontrol.
Secara tegas, ia menegur sejumlah pemilik tenan agar segera menutup tokonya karena jam operasional sudah masuk pukul 21.00 Wita, termasuk pengunjung disuruh keluar. Menurut Pomanto, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar tidak melarang usaha apa pun untuk jalan.
Asalkan, menjalankan protokol kesehatan, 5M, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi. Faktanya, di lapangan ditemukan terjadi pelanggaran.
"Saya tidak segan-segan bisa tutup mal ini, bila tidak menjalankan protokol kesehatan 5M. Memang kita butuh kenaikan ekonomi, tapi kesehatan paling utama, saya akan datang lagi besok untuk mengecek langsung, setelah diberikan edukasi," ujar Pomanti.
Selain bertemu dengan staf mal, dia menginstruksikan agar seluruh pintu masuk di mal itu dijaga, serta membatasi orang yang masuk. Sebab ada enam pintu masuk di mal, penjagaan tidak diperketat.
"Saya sudah sampaikan ini ke staf pengelola. Ternyata ada enam pintu masuk, bila merujuk prokes pembatasan orang yang bisa masuk setengah, tadi dihitung sekitar 3.350 orang. Kalau yang keluar dua ratusan, bisa dimasukkan lagi dua ratusan, pintunya harus ditutup bila melebihi kapasitas," kata Pomanto.