Selasa 27 Apr 2021 13:23 WIB

SQ Kembali Terbang ke Bali, Sandiaga: Harus Bersiap

Sandiaga harap kembalinya SQ akan mendorong geliat ekonomi masyarakat Bali.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Indira Rezkisari
Singapore Airlines disebut akan kembali mendarat di Bali, Indonesia, mulai Mei 2021.
Foto: EPA
Singapore Airlines disebut akan kembali mendarat di Bali, Indonesia, mulai Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Maskapai Singapore Airlines atau SQ dikabarkan akan kembali membuka penerbangan ke Denpasar, Bali, mulai 4 Mei mendatang. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, mengatakan, hal itu harus menjadi sinyal bagi sektor parekraf di Bali untuk memantapkan persiapan menyambut turis asing.

"Ini patur diapresiasi, oleh karena itu kami harus siapkan strategi komunikasi agar wisatawan asing juga memahami keputusan Singapore Airlines," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Selasa (27/4).

Baca Juga

Sandiaga menilai, dibukanya kembali penerbangan tersebut untuk mempersiapkan diri menyambut rencana penerapan Travel Corridor Arrangement (TCA) antara Indonesia dan Singapura. Ia menjelaskan, saat ini, warga asing yang bisa masuk ke Indonesia adalah warga yang memiliki dokumen khusus untuk keperluan tugas.

Menurutnya jika wisatawan asing mulai dapat berkunjung ke Bali, sektor parekraf di Bali akan mampu mendorong geliat ekonomi masyarakat kembali. Pemerintah juga akan berupaya agar kunjungan yang diperoleh bisa lebih berkualitas baik dari sisi waktu, serta nilai yang dibelanjakan para turis.

Soal penerapan protokol, Sandiaga memastikan, semua pedoman mengacu pada surat edaran yang ada dan dipantau secara ketat. Di mana, sektor pariwisata sudah memiliki protokol kesehatan yang berbasis pada Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan).

"Kita juga ingin melibatkan institusi pendidikan untuk bisa ikut memonitor ini secara deetail. Harus ada mekanisme juga agar patuh, mungkin dengan peringatan denda jika tidak memenuhinya," kata Sandiaga.

Sebelumnya, ia mengatakan, sudah terdapat perbaikan kunjungan wisatawan nusantara ke destinasi wisata di Indonesia. Terutama destinasi wisata Bali yang selama ini menjadi andalan sektor pariwisata nasional.

"Waktu kami awal tugas di Januari kunjungan per hari di level 2.000-2.500 kunjungan per hari, saat ini 4.000-4.500 kunjungan per hari rata-rata," kata Sandiaga dalam Weekly Press Briefing, Selasa (27/4).

Ia mengatakan, itu menjadi capaian yang baik seiring penerapan protokol kesehatan yang baik di Bali. Hal itu lantas memberikan rasa aman dan nyaman bagi calon wisatawan yang ingin mengunjungi Bali. Sandiaga menegaskan, rasa aman harus terus dimunculkan agar mobilitas di Bali bisa segera normal.

"Kita harus yakinkan langkah-langkah, siapkan zona hijau yang bukan lagi masuk wilayah zona merah. Ini harus disampaikan sebagai prioritas utama," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement