Ahad 25 Apr 2021 00:03 WIB

IDI Tanggapi Soal Pemerintah Beri Masuk WNA India

Menurut IDI Indonesia tidak telat tutup pintu masuknya bagi WNA India.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Indira Rezkisari
Pemerintah Indonesia sikapi lonjakan kasus Covid-19 di India dengan menerbitkan larangan masuk bagi WNA India.
Foto: ANTARA/Fauzan
Pemerintah Indonesia sikapi lonjakan kasus Covid-19 di India dengan menerbitkan larangan masuk bagi WNA India.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 127 Warga Negara (WN) India memasuki Indonesia dan pemerintah telah melarang penduduk negara tersebut memasuki Tanah Air. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menilai berbagai masalah terkait Covid-19 harus cepat diantisipasi dan kebijakannya berdasarkan data di lapangan.

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 IDI Zubairi Djoerban menilai, sebenarnya tidak ada negara yang siap dalam menghadapi pandemi ini. "Namun, Covid-19 memang harus diantisipasi. Intinya kebijakan terkait Covid-19 ini harus berdasarkan data hal lapangan dan yang terkait ini harus cepat (dirumuskan)," ujarnya saat dihubungi Republika, Sabtu (24/4).

Baca Juga

Namun, dia melanjutkan, kenyataannya hampir semua negara terlambat dalam mengantisipasi berbagai hal terkait Covid-19. Zubairi menyebutkan, hanya Inggris, Amerika Serikat (AS), Singapura, dan Hong Kong telah menutup pintu masuk untuk warga negara (WN) India sebelum Indonesia melakukannya. Artinya, dia melanjutkan, belum banyak negara yang telah menutup pintu untuk WN India yang masuk ke negara-negara tersebut.

"Memang dibandingkan Inggris, AS, Singapura, negara kita (Indonesia) sedikit terlambat. Namun dibandingkan negara-negara lainnya menurut saya sih tidak," katanya.

Terkait WN India yang sudah memegang visa dan perjalanan menuju Tanah Air, Zubairi merekomendasikan lebih baik pemerintah mengumumkan penutupan akses masuk ini. Ia menyontohkan pemerintah negara ini bisa mengumumkan kondisi pandemi membuat WN India tidak bisa masuk Indonesia walaupun telah memiliki visa.

"Kemudian pengumuman ini diinformasikan ke negara India dan semua pesawat dari India yang akan masuk ke Indonesia," katanya.

Menurutnya, perubahan kebijakan ini bisa dilakukan karena selalu ada komunikasi antara dua negara India dan Indonesia. Menurutnya, perubahan-perubahan ini bisa terjadi. Kebijakan pemerintah negara ini harus disesuaikan dengan data lapangan dan harus cepat.  

"Sedikit terlambat tidak apa-apa meski telah terjadi dampak. Kalau warga negara India yang sudah punya visa menuju Indonesia, pemerintah perlu mengumumkan bahwa ada pembatalan kedatangan WN India ke negara ini karena terkait dengan pandemi," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement