Sabtu 24 Apr 2021 00:17 WIB

Menteri PPPA: Perempuan Perlu Literasi Digital

Literasi digital menjadi kunci bagi perlindungan perempuan dan anak di dunia digital.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Gita Amanda
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengamati dunia yang serba digital dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ ICT) yang berkembang pesatnya.
Foto: SIGID KURNIAWAN/ANTARA
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengamati dunia yang serba digital dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ ICT) yang berkembang pesatnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Bintang Puspayoga, mengamati dunia yang serba digital dengan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK/ ICT) yang berkembang pesatnya. Bintang menilai upaya meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan perlu dibarengi dengan literasi digital yang kuat.

"Akses dan keterampilan perempuan dalam TIK menjadi fokus yang harus kita bangun untuk memberdayakan para pengusaha perempuan agar dapat bersaing di masa kini dan juga masa depan. Ekonomi berbasis inovasi dan transformasi digital bagi wirausaha sudah tidak dapat ditawar lagi, termasuk bagi perempuan," kata Menteri Bintang dalam keterangan pers yang diterima Republika pada Jumat (23/4).

Baca Juga

Meskipun TIK membawa berbagai kemudahan bagi manusia, Menteri Bintang mengingatkan agar masyarakat tetap perlu waspada akan dampak buruk yang diciptakan TIK. Misalnya kekerasan online dan cybercrime dimana paling rentan dialami oleh perempuan dan anak. Menurut Bintang, literasi digital menjadi kunci bagi perlindungan perempuan dan anak di dunia digital.

"Perempuan yang memiliki literasi digital akan mampu melindungi diri mereka sendiri dalam dunia digital, dan di masa depan saat menjadi seorang ibu, akan mampu melindungi anak-anak mereka dari bahaya internet," ujar Bintang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement