Rabu 21 Apr 2021 21:20 WIB

Kadin Dorong Lahirnya Banyak Pengusaha Baru Era Society 5.0

Kadin akan menggenjot pelatihan vokasional untuk mendorong makin banyaknya wirausaha.

Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid menyampaikan pemaparan saat buka bersama di Yogyakarta, Minggu (18/4/2021). Acara yang dihadiri perwakilan anggota Kadin dari berbagai daerah di Indonesia itu membahas peran Kadin dalam menggairahkan kembali dunia UMKM maupun pariwisata khususnya Yogyakarta ditengah pandemi COVID-19.
Foto: ANTARA/Andreas Fitri Atmoko
Calon Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia periode 2021-2026 Arsjad Rasjid menyampaikan pemaparan saat buka bersama di Yogyakarta, Minggu (18/4/2021). Acara yang dihadiri perwakilan anggota Kadin dari berbagai daerah di Indonesia itu membahas peran Kadin dalam menggairahkan kembali dunia UMKM maupun pariwisata khususnya Yogyakarta ditengah pandemi COVID-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Bidang Pengembangan Pengusaha Nasional Arsjad Rasjid memaparkan langkah untuk mendorong perekonomian di daerah dan nasional di tengah pandemi. Ia mengajak pengurus Kadin Pusat dan Kadin Daerah (sampai kabupaten/kota), bersinergi dekaligus terus mencari inovasi untuk membuka berbagai peluang usaha, sekaligus bahu membahu melahirkan pengusaha baru.

Karena itu, Arsjad berharap ke depan pengurus Kadin pusat dan daerah harus berjalan beriringan. Ia mengingatkan agar semua pihak saling membantu untuk mendorong penambahan jumlah pengusaha di Indonesia agar bisa membuat lapangan pekerjaan yang lebih besar. Dengan membuat lapangan kerja lebih besar, maka dapat mengurangi kemiskinan.

Ia pun mengaku akan terus mendorong pengembangan kewirausahaan dan kompetensi sehingga semakin banyak wirausahawan. "Salah satu pilar ketiga visi saya memajukan Kadin di masa depan adalah pengembangan kewirausahaan dan kompetensi. Seperti yang kita ketahui bersama kewirausahaan memegang peranan yang penting di dalam perekonomian kita, khususnya UMKM yang telah berulang kali membuktikan resilience-nya ketika terjadi krisis ekonomi," ujar Arsjad, yang juga calon ketua umum (caketum) Kadin Indonesia, periode 2021-2026, Rabu (21/4).

Arsjad menilai, KADIN dapat memainkan peran yang strategis dalam menjadi katalisator bagi pertumbuhan pengusaha nasional dan UMKM serta pengembangan kompetensinya. Hal ini bisa dicapai antara lain dengan mendirikan innovation hub untuk berbagi ilmu, pengalaman dan melakukan program mentoring kepada UMKM dan pengusaha muda.

Penciptaan pengusaha muda ini merupakan keharusan, karena itu perlu juga mendorong peningkatan kualitas dan kapasitas pengusaha kita melalui program vocational training. Di era digital seperti saat ini, kata Arsjad, perlu mengakselerasi ekosistem usaha yang berbasiskan data dan ekonomi digital. Perkembangan teknologi digital telah mengubah cara berusaha dan berinteraksi dengan konsumen sehingga  perlu beradaptasi untuk menjadi tetap relevan.

"Collaboration is better than competition," katanya.

Di sisi lain, ia juga mengajak semua pihak terus mengembangkan kewirausahaan sosial dengan menerapkan pendekatan yang inovatif dan berkelanjutan untuk memberikan dampak positif pada masyarakat, khususnya masyarakat kelas ekonomi bawah dan yang terpinggirkan.

Bagi Arsjad, KADIN bisa memainkan peranan dalam mengakselerasi transformasi Society 5.0, demi mendukung percepatan Industri Digital 4.0. "Di Society 5.0, manusia memegang peranan yang lebih sentral, dan teknologi dimanfaatkan tidak hanya untuk kepentingan ekonomi, tapi juga memecahkan masalah-masalah sosial yang ada," kata dia menegaskan.

Arsjad, yang juga yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk dan Ketua Dewan Penyantun Masyarakat Ekonomi Syariah (MES), mengibaratkan, jika Kadin ibarat perusahaan, KADIN Provinsi dan asosiasi adalah para pemegang saham. Jadi ia akan merangkul, mendengarkan setiap aspirasi pemegang saham, sehingga ke depannya KADIN Indonesia harus menjadi lebih baik.

Arsjad memiliki visi membangun KADIN baru yang inklusif dan kolaboratif. Membangun KADIN sebagai rumah bersama. Kemudian mendorong KADIN Indonesia untuk menjadi partner utama pemerintah dalam transformasi sektor kesehatan terutama penanganan Covid-19, dengan fokus pada implementasi vaksinasi gotong-royong.

Dihubungi terpisah, ekonom yang juga pengajar Perbanas Institute, Piter Abdullah, menilai selama ini Kadin telah berperan dalam membantu pemerintahan. Namun perlu terus diperkuat. Bahkan diakselerasi.

Karena, kata Piter, pemerintah tidak bisa bekerja sendiri dalam menggeliatkan perekonomian di tanah air. Seperti halnya nanti, kata Piter, pemerintah perlu kolaborasi dengan pemimpin baru di Kadin. Karena itu, pemimpin baru Kadin nanti memerlukan sosok yang bisa bersinergi dengan pemerintah.

"Tidak mungkin pemerintah jalan sendiri. Harus bekerja sama dengan sektor swasta. Peran swasta bahkan harus Lebih ditingkatkan. Untuk Itu peran organisasi-organisasi para pengusaha (asosiasi) dan juga Kadin perlu lebih dioptimalkan," ujar dia.

Salah Satu bentuk peningkatan peran tersebut, kata Piter, adalah terkait masukan kebijakan. Riset dan development perlu ditingkatkan oleh dunia usaha dan Kadin perlu lebih berperan mendorong agar hasil-hadil riset tersebut bisa menjadi masukan kebijakan bagi pemerintah.

Disampaikan Piter, kolaborasi, dukungan pemerintah kepada pengusaha selama ini sudah sangat baik. "Sinergi Kadin sudah terjalin. Tapi ke depan masih ada ruang untuk lebih ditingkatkan," kata dia menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement