REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Terminal Indihiang Kota Tasikmalaya akan tetap beroperasi saat momen mudik Lebaran 1442 H/2021. Namun, kegiatan di terminal tipe A itu akan dibatasi. Kepala Terminal Indihiang, Jenny M Wirandani mengatakan, operasional terminal tak akan dihentikan.
Sebab, aktivitas mudik diperbolehkan untuk kelompok orang tertentu yang dalam pengecualian. "Kalau ditutup sih tidak, karena kan ada angkutan tertentu yang diperbolehkan beroperasi," katanya, Jumat (9/4).
Namun, kemungkinan aktivitas di terminal akan dibatasi. Ia mencontohkan, pembatasan yang dilakukan salah satunya dengan cara membatasi armada dari perusahaan otobus (PO).
Berdasarkan aturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), terdapat sejumlah pengecualian selama kebijakan larangan mudik diberlakukan pada 6-17 Mei 2021. Mereka adalah kendaraan pelayanan distribudi logistik dan pelaku perjalanan dengan keperluan mendesak untuk kepentingan nonmudik.
Kepentingan nonmudik yang dimaksud adalah bekerja atau perjalanan dinas, kunjungan keluarga sakit, kunjungan duka anggota keluarga meninggal, ibu hamil didampingi oleh satu orang anggota keluarga, dan kepentingan persalinan didampingi maksimal dua orang.
Syaratnya, mereka harus dapat menunjukkan dokumen perjalanan dari pihak terkait dan surat keterangan bebas Covid-19. Dokumen perjalanan yang dimaksud adalah surat izin perjalanan tertulis bagi aparatur sipil negara (ASN), pegawai Badan Usaha
Milik Negara (BUMN)/Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), prajurit TNI, dan anggota Porli. Bagi pegawai swasta melampirkan surat izin tertulis dari pimpinan perusahaan
yang dilengkapi tanda tangan pimpinan perusahaan. Sementara bagi pekerja informal dan nonpekerja harus melampirkan surat izin tertulis dari kepala desa atau lurah yang dilengkapi tanda tangan. Sejumlah terminal juga akan menyediakan layanan GeNose untuk para pelaku perjalanan itu. Namun, di Terminal Indihiang Kota Tasikmalaya masih belum tersedia layanan pemeriksaan GeNose."Di Jabar hanya di (Terminal) Leuwipanjang. Kita hanya pemeriksaan dokumen pernyataan bebas Covid-19," kata Jenny.
Sementara di Kabupaten Garut, operasional Terminal Guntur pada masa mudik Lebaran masih belum bisa dipastikan. Kepala Terminal Guntur, Sofyan Hidayat mengatakan, pihaknya masih menunggu arahan dari pimpinan. "Saya masih menungu arahan dari pimpinan apakah secara pelayanan tutup total atau tidak. Sekarang masih dalam pambahasan. Kita masih menunggu arahan," kata dia.
Pihaknya tak memiliki kewenangan untuk menutup pelayanan Terminal Guntur selama masa mudik. Sebab, belum ada petunjuk teknisnya dari Kemenhub.Sofyan mengatakan, Kemenhub memang talah secara jelas melarang mudik pada Lebaran kali ini. Namun terkait aturan secara teknis untuk transportasi darat khusus terminal, pihaknya masih menunggu petunjuknya."Kalau sudah ada keputusan jelas akan kita informasikan," ujar dia.
Sejauh ini, Sofyan mengatakan, aktivitas di Terminal Guntur masih berjalan normal. Lalu lalang kendaraan masih keluar masuk terminal tipe A di Kabupaten Garut itu.
Menurut dia, hingga saat ini belum ada lonjakan penumpang menjelang Ramadhan. Ia menyebutkan, kedatangan orang dari luar daerah masih terpantau standar. "Masih standar, belum ada peningkatan. Kedatangan masih berkisar 1.000-1.500 orang per harinya," kata dia.
Ia memprediksi, peningkatan kedatangan orang dari luar daerah di Terminal Guntur kemungkinan akan terjadi pada akhir pekan ini. Hanya saja, ia tak bisa memastikan jumlah kenaikannya."Belum bisa dipastikan kenaikannya berapa persen. Tinggal menunggu besok dan lusa," ujar Sofyan.