REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanganan korban bencana akibat badai Seroja di NTT dan NTB mendapatkan perhatian banyak pihak. Tidak terkecuali dunia usaha, elemen masyarakat dan para influencer anak muda yang ikut membantu mengumpulkan serta menyumbangkan dana melalui layanan kitabisa.com.
Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini atau yang akrab disapa Risma, mengucapkan terima kasih atas berbagai kepedulian banyak pihak, yang ikut membantu penanganan bantuan bencana kepada masyarakat di NTT dan NTT. Kemensos sendori telah menyalurkan bantuan sebesar kurang lebih Rp 3,9 miliar untuk bantuan logistik dan kebutuhan lain bagi warga korban bencana di NTT dan NTB.
Mensos Risma mengajak semua pihak termasuk dunia usaha dan elemen masyarakat ikut bahu membahu meringankan beban masyarakat terdampak bencana. Hal ini dikarenakan luasnya skala bencana dan dampak yang ditimbulkannya.
“Akibat banjir bandang dan longsor dampaknya luar biasa. Saya menghimbau dan mengajak semua elemen bangsa, termasuk dunia usaha, dan masyarakat luas bersama-sama membantu meringankan beban masyarakat yang terdampak baik di NTT maupun di NTB,” kata Mensos Risma dalam keterangannya di hadapan media, Rabu (7/4) petang.
Dalam kesempatan tersebut, Mensos menerima kehadiran perwakilan dunia usaha yakni dari PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT), dan pendiri sekaligus CEO kitabisa.com Muhammad Alfatih Timur. Hadir pula Azevedo Andovireska Adikara da Lopez atau Andovi da Lopez seorang aktor, komedian dan YouTuber yang hadir bersama kakaknya, Jovial da Lopez. Juga tampak perwakilan kawin campur Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Mensos menekankan, bencana alam di NTB dan NTT merupakan momen bagi semua elemen masyarakat dan para dermawan, untuk menunjukkan sikap solidaritas dan kesetiakawanan sosial. “Bencana skalanya luas dan banyak daerah terdampak. Mari kita berkerja sama, membantu saudara-saudara kita yang terimpa bencana,” kata Mensos.
Ia menyatakan, akan kembali ke NTT untuk terus memastikan -- terutama ke wilayah yang masih terisolir, terakses oleh bantuan. Saat ini, bantuan dari Kemensos sudah dalam posisi siap diterbangkan ke lokasi bencana.
"Pake pesawat Hercules milik TNI. Jadi Kemensos memohon bantuan dari Bapak Panglima TNI untuk menerbangkan bantuan. Besok saya terbang jam 5 pagi,” katanya.
Dari kunjungannya pada Senin dan Selasa lalu, Mensos mencatat, bahwa kesiapan SDM dari Kemensos seperti Taruna Siaga Bencana (Tagana) sudah cukup baik. Namun karena ada keterbatasan peralatan, makanan yang disiapkan untuk pengungsi tidak bervariasi dan makan waktu lama disiapkan.
“Di sana tidak ada kompor gas, misalnya. Jadi ya masaknya lama. Kita akan bawa kompor gas nanti. Selain itu, juga akan dibawa kering tempe, orek tempe, selain juga obat-obatan. Kami juga sedang mengusahakan alat berat,” katanya.
Mensos memaklumi adanya harapan agar bantuan lekas sampai. Pada prinsipnya, kata Mensos, bantuan dari Kemensos sudah siap disalurkan. Hanya saja karena bencana membuat akses transportasi terkendala cuaca.
"Misalnya kemarin bantuan dari Maumere, mau nyeberang ke Odonara. Tapi karena cuaca ngga bagus, ya nggak bisa. Tapi untuk saya kemarin, saya paksakan,” katanya.
Cuaca yang masih belum menentu membuat transportasi mengalami kesulitan membawa barang. “Di Adonara tidak ada landasan untuk pesawat. Terpaksa barang diangkut dengan manual. Jadi bukan kami tidak mau. Tapi tidak bisa,” ujar mantan Wali Kota Surabaya ini.
Mengutip keterangan resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data per Rabu (7/4) jam 14.000, tercatat warga meninggal dunia 124 orang, sebanyak 74 orang hilang, 129 orang luka-luka, dan 4.465 orang terdampak. Kemudian, sebanyak 688 rumah rusak berat, 272 rusak sedang, dan 154 rusak ringan. Tercatat sebanyak 1.962 rumah terdampak, fasilitas umum sebanyak 87 unit, dan 24 fasilitas umum rusak berat.
Baik di NTB maupun NTT, Mensos memastikan penyintas bencana tercukupi kebutuhan dasarnya. Untuk memenuhi kebutuhan mendasar dan meringkan beban para penyintas bencana di NTB, Kemensos mengirimkan bantuan logistik, berupa permakanan, perlengkapan keluarga, peralatan evakuasi, serta peralatan sandang dengan total Rp 1.254.302.685.
Adapun untuk penyintas bencana di NTT, Kemensos telah menyalurkan bantuan sebesar Rp 2.704.056.695. Dengan perincian baantuan logistik tanggap darurat (buffer stock) sebesar Rp 672.056.695; logistik tanggap darurat (belanja langsung) sebesar Rp 672.000.000.
Kemudian Kemensos juga memberikan santunan bagi keluarga korban yang meninggal, diantaranya santunan ahli waris untuk 83 Jiwa sebesar Rp 1,245 miliar, dan santunan korban luka berat sebanyak 23 jiwa dengan nilai Rp 115 juta.