Jumat 02 Apr 2021 13:12 WIB

Pencalonan Presiden 2024, Ridwan Kamil Menunggu Takdir

Dalam Pencapresan ada 3 hal yakni elektoral, logistik, dan koalisi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil
Foto: Antara/Novrian Arbi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, masuk dalam radar berbagai survey terkait Pencalonan Presiden 2024. Survei terakhir, Ridwan Kamil terpilih menjadi salah satu tokoh yang masuk dalam survei calon presiden 2024 pilihan anak muda atau milenial. 

Pada survei yang digelar oleh Indikator Politik Indonesia ini pun memposisikan Ridwan Kamil bersaing ketat dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menanggapi berbagai hasil survei itu, Ridwan Kamil mengatakan, 2024 waktu pencapresan itu masih jauh. 

Karena, dalam kondisi realistis, saat ini dia sedang fokus mengrusi Covid 19 dan mengurusi Jabar. Kedua konsentrasi ini, membutuhkan kerja yang luar biasa.

"Survei akan datang silih berganti saya akan fokus sebgai gubernur membangun Jabar menunggu takdir arahnya seperti apa. Apapun takdir itu tak ada penyesalan bagi saya karena untuk jadi gubernur saja sudah jadi cita-cita yang Allah berikan sangat luar biasa," ujar Ridwan Kamil kepada Republika, Kamis malam (1/4).

Emil mengatakan, kerja membuahkan Elektoral di survei tak bisa dihindari. Karena hari ini masyarakat menilai kinerja seorang pemimpin membawa efek kesukaan atau ketidaksukaan.

"Tentu kalau ternyata kerja membangun Jabar menghasilkan dampak kesukaan elektoral itu hanya bonus saja. Tapi bukan tujuan," katanya.

Karena, dia menyadari dan  harus tahu diri. Dalam Pencapresan ada 3 hal. Satu elektoral, dua logistik dan tiga koalisi. "Dua terakhir kan saya tidak punya. Jadi harus tahu diri  bahwa hal tersebut masih jauh dari apa yang bisa disimpulkan," katanya.

Sebelumnya, Ridwan Kamil mengaku menjadi pilihan milenial karena pengaruh media sosial (Medsos). Karena, milenial itu memilih politik itu biasanya dari digital.

"Medsos ngaruh banget. Jadi kalau kita rajin mengabarkan pencapaian-pencapain apresiasi itu pasti muncul. Di era milenial baliho moal payu (nggak akan laku, red)," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan, Senin (23/3).

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement