Kamis 01 Apr 2021 16:29 WIB

Menyoal Lone Wolf, Sang Serigala Penyendiri

Mendadak kata lone wolf ramai dibicarakan pascapenyerangan ke Mabes Polri.

Pantauan CCTV saat terjadi baku tembak di Mabes Polri.
Foto:

Lone wolf cenderung mengabarkan niatnya melakukan tindak kekerasan atau aksi terorisme. Contoh klasiknya adalah "Unabomber Manifesto" ditulis oleh Theodore Kaczynski di kabin kayu di hutan belantara Montana dan dikirim ke New York Times. Ia memberi peringatan bahwa terornya akan berlanjut sampai Manifesto miliknya itu diterbitkan. Theodore melakukan aksi teror sampai akhirnya ditangkap aparat.

Lone wolf bisa berbahaya dari gerakan terorisme yang terorganisasi. Dalam bukunya, Lone Wolf Terorrism: Understanding the Growing Threat, Jeffrey D Simon, menguraikan serigala penyendiri telah memperlihatkan bisa berbahaya atau bahkan lebih berbahaya dari kelompok teroris terorganisasi. 

Simon memberi contoh kasus Anders Breivik di Norwegia, yang membunuh puluhan anak muda dalam serangan bom dan penembakan massal. Juga, Omar Mateen, pembunuh Orlando yang melakukan penembakan massal terburuk dalam sejarah Amerika. 

Belum lagi kasus penembakan tunggal di masjid di Selandia Baru yang dilakukan Brenton Tarrant yang menyesakkan dunia. Simon menuliskan lone wolf juga telah terbukti lebih kreatif dan berbahaya daripada banyak kelompok teroris. Lone wolf bukan hanya menyangkut aksi ekstremis Islam tetapi dapat ditemukan di antara semua jenis ideologi politik dan agama lain di seluruh dunia. Ada ekstremis Kristen, Hindu, Budha, dan lainnya.

Simon menilai internet telah menyediakan tempat berkembang biak yang sempurna bagi individu-individu yang terisolasi dengan kecenderungan teroris dan dipenuhi rasa benci dan tidak adil. Ada sedikit wanita dalam kategori ini namun kebanyakan masih pria.

Dalam bahasa sehari-hari, lone wolf bermakna orang yang bekerja sendiri, asyik dengan kemandiriannya, dan jauh dari ingar bingar interaksi dengan kelompok. Lone wolf bisa jadi anggota satu kelompok namun tanpa ikatan dan abai terhadap garis komando kelompok itu. 

Banyak juga lone wolf yang memang tidak terikat dengan kelompok mana saja, bekerja atas kemauan sendiri dan menentukan sasaran serangan juga atas keinginan sendiri.

Lone wolf berasal dari kosa kata serigala penyendiri di mana dalam kerumunan atau kelompok serigala, ada serigala yang dibuang atau meninggalkan kelompoknya. Serigala tunggal yang meninggalkan kelompoknya ini disebut lone wolf.

Serigala ini berburu sendiri, mencari mangsa sendiri, dan merebut wilayah juga dilakukan sendiri. Lone wolf dalam konteks ini memiliki pengetahuan bagus tentang area yang menjadi sasarannya. Ia tidak gugup namun tetap sasaran.

Bagaimana dengan lone wolf yang dimaksud kepolisian Indonesia terkait ZA? Tentu, perlu pendalaman lagi terkait informasi-informasi sosok ZA ini. 

Tidak mudah untuk menyematkan lone wolf kepada seseorang jika mengambil basisk riset-riset para pakar terorisme. Kecuali, Indonesia punya definisi lain tentang lone wolf ini, entah definisi yang tereduksi atau ditambahi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement