REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Pusat Muhammadiyah menilai, serangan teror yang terjadi di Mabes Polri pada Rabu sore seperti tamparan keras, terutama bagi kepolisian. Sebab, serangan ini menyiratkan pesan bahwa ancaman terorisme di Tanah Air masih menjadi 'hantu' yang sangat serius.
"Serangan teror di Mabes Polri ini merupakan tamparan keras bagi aparatur keamanan, khususnya kepolisian, karena dilakukan di jantung dari komando keamanan nasional," ujar Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam keterangannya, Kamis (1/4).
Menurutnya, serangan ini tidak boleh dianggap sederhana sebab menyiratkan pesan bahwa ancaman terorisme di Tanah Air masih menjadi 'hantu' yang sangat serius. Karena itu, dia mendorong agar institusi kepolisian harus lebih mempertebal pengamanan dan pengawasan dalam memberantas terorisme di Indonesia. Bukan hanya melindungi masyarakat, termasuk ancaman bagi kepolisian itu sendiri.
"Karena memang polisi merupakan aparatur keamanan yang berada di barisan terdepan dalam penanggulangan terorisme, mereka juga harus kemudian tidak hanya melindungi dan memberikan jaminan keamanan bagi masyarakat, tapi melindungi dirinya sendiri," katanya.
Mu'ti juga meminta segala polemik yang berkembang segera disudahi, justru kejadian ini harus menjadi media persatuan seluruh pihak dalam memberantas segala ancaman teror. "Ini menjadi perhatian kita semua, sekarang tidak ada lagi alasan kita untuk saling menyalahkan. Sekarang saatnya kita semua saling bekerja sama bagaimana agar ancaman terorisme ini segera dapat teratasi dan Indonesia dalam keadaan yang aman," katanya.
Baca juga : Surat Wasiat Wanita yang Serang Mabes Polri Sebut Nama Ahok
Sebelumnya, pada Rabu sekira pukul 16.30 WIB, seorang wanita yang mengenakan pakaian serbahitam dan penutup kepala berwarna biru masuk ke dalam kawasan Mabes Polri. Dia sempat menodongkan senjata api kepada aparat yang sedang bertugas di sekitar gerbang Mabes Polri. Tidak menunggu lama, perempuan tersebut langsung dilumpuhkan dengan timah panas oleh petugas karena telah mengancam keselamatan.