REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Indonesia (BKPRMI) di Mabes Polri, Senin (22/3). Dalam pertemuan itu, Kapolri mengatakan, pendekatan dan diskusi dengan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
Dengan demikian, Sigit menyambut, baik dimana bentuk intoleransi yang dilawan dengan moderasi keagamaan yang memerlukan tokoh-tokoh agama. "Kami juga siap bekerjasama dengan pemuda masjid untuk membangun bangsa," ujar Sigit dalam keterangannya, Senin (22/3).
Menurut Sigit, peran ormas yang peduli bangsa saat ini sudah semakin bagus. Dia pun berharap, basis pemuda masjid sampai tingkat desa harus saling menguatkan. Ia juga meminta, peran tokoh agama menyosialisasikan 3M dan ketahanan pangan melalui program Kampung Tangguh.
"Prinsipnya Polri siap bekerjasama dan mendukung program-program dalam memerangi hal-hal yang menyerang negara," ungkap Sigit. Mantan Kabareskrim tersebut juga mengajak para tokoh dan pemuda agama bersatu membangun bangsa setelah adanya polarisasi di Pilpres dan Pilkada.
Sementara Ketua BKPRMI Said Aldi mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan polisi di daerah dalam membina ustaz, ustazah, serta dai dalam menjaga kamtibmas dan menutup kemungkinan adanya radikal masuk ke pemuda Masjid.
"Badan Pemuda Masjid dalam membina ustaz, ustazah dan dai kamtibmas sekalian untuk menutup kemungkinan adanya radikal yang akan masuk ke pemuda Masjid," ujarnya.
Ketua Penasehat BKPRMI Idrus Marham mengatakan, basis BKPRMI adalah masjid, maka jika ada masalah di Masjid dapat dikoordinasikan dengan pemuda Masjid. Katanya, kalau ada bencana maka pemuda masjid ikut mengambil bagian. "Bagaimana polanya kerja sama pembinaan masyarakat sesuai dengan ciri karakter masing-masing daerah," tuturnya.