Senin 22 Mar 2021 12:57 WIB

YLKI: Penghapusan Tiket Harian KRL tidak Adil

Kartu Multi Trip (KMT) dinilai tidak adil karena dapat memberatkan konsumen KRL.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Penumpang menunggu keberangkatan KRL tujuan Bogor di Stasiun Cawang, Jakarta, Rabu (6/1). Ilustrasi
Foto:

Untuk itu, Tulus menegaskan, penggunaan tiket harian tetap harus ada, khususnya bagi pengguna KRL yang bukan pengguna rutin. “Harus dipertimbangkan soal daya beli konsumen yang hanya mampu beli tiket harian,” ungkap Tulus.

Sebelumnya, VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba mengatakan rata-rata volume pengguna KRL perharinya pada bulan Januari 2021 di sejumlah stasiun seperti Jakarta Kota, Bekasi, Kranji, Bojonggede, Citayam, Depok, Depok Baru, Parung Panjang, Tanah Abang, dan Stasiun Angke mencapai 95.901 orang. Sedangkan rata-rata volume pengguna KRL per harinya di sepuluh stasiun tersebut pada Februari 2021 naik delapan persen menjadi 103.653 orang.

Anne mengatakan, dengan meningkatnya volume pengguna KRL dan tingginya persentase penggunaan uang elektronik di stasiun-stasiun tersebut yaitu sebanyak 77,1 persen dari seluruh transaksi pembayaran tiket KRL, KAI Commuter akan menjadikan stasiun tersebut khusus untuk uang elektronik.

"10 stasiun itu hanya melayani transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL melalui Kartu Multi Trip (KMT) atau kartu elektronik bank Kamis (25/3)," jelas Anne.

Anne mengatakan, pemberlakuan Stasiun Khusus Uang Elektronik tersebut juga bisa meningkatkan pelayanan kepada para pengguna KRL dan mengurangi antrean di stasiun. Anne mengatakan, para pengguna tidak perlu antre di loket setiap akan

naik KRL untuk membeli atau mengisi ulang Tiket Harian Berjaminan (THB) maupun antre melakukan refund uang jaminan setelah menggunakan KRL.

"Dengan demikian, dua proses antrean tersebut dapat diminimalisir. Para penggunaan KMT juga mendapat kemudahan memperoleh KMT di seluruh stasiun dengan harga Rp 30 ribu sudah termasuk saldo Rp 10 ribu serta pengguna KMT juga bisa melakukan cek saldo dengan menggunakan aplikasi KRL Access," ungkap Anne.

Anne menuturkan, bagi pengguna Tiket Harian Berjaminan Pergi Pulang (THB PP) tetap dapat keluar (tap out) di sepuluh stasiun tersebut dan kemudian naik KRL kembali (tap in) di stasiun asalkan sesuai dengan relasi stasiun pergi-pulangnya. Bagi pengguna THB sekali perjalanan hanya dapat keluar (tap out), tetapi tidak bisa melakukan refund THB di 10 stasiun tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement