Selasa 02 Feb 2021 16:13 WIB

Uji Coba KRL Yogyakarta-Solo Diikuti 1.700 Lebih Pengguna

KAI Commuter juga memberlakukan peraturan-peraturan terkait protokol kesehatan

Rep: wahyu suryana/ Red: Hiru Muhammad
Sejumlah penumpang mengikuti uji coba operasional KRL Yogyakarta-Solo dari Stasiun Solo Balapan, Kamis (21/1). PT KCI menargetkan operasional KRL untuk penumpang umum pada 10 Februari 2021.
Foto: Republika/Binti Sholikah
Sejumlah penumpang mengikuti uji coba operasional KRL Yogyakarta-Solo dari Stasiun Solo Balapan, Kamis (21/1). PT KCI menargetkan operasional KRL untuk penumpang umum pada 10 Februari 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- KAI dan Kemenhub melanjutkan uji coba KRL dengan masyarakat umum mulai 1-7 Februari 2021. Uji coba hari pertama berjalan kondusif diikuti 1.700 lebih pengguna yang ingin merasakan kereta listrik pertama di luar Jabodetabek.

Calon peserta uji coba dengan tertib melakukan tap-in dan tap-out untuk dapat transaksi pembayaran tiket perjalanan KRL. Petugas di stasiun dan kereta juga senantiasa memberikan edukasi mengenai tata cara menggunakan KRL.

Dirut KAI Commuter, Wiwik Widayanti mengatakan, peserta harus mendaftar melalui KRL Access dan memiliki tiket. Tiketnya mulai KMT maupun kartu uang elektronik seperti E-money Bank Mandiri, BNI Tapcash, Brizzi dari BRI, dan Flazz BCA. "Setiap KMT atau kartu uang elektronik bank hanya berlaku untuk satu orang," kata Wiwik, Selasa (2/2).

Wiwik menyampaikan, untuk KMT sendiri dapat dibeli di seluruh loket stasiun yang melayani KRL seharga Rp 30.000, termasuk saldo Rp 10.000. KAI Commuter juga menyediakan petugas yang akan menawarkan KMT ke calon peserta uji coba.

Pada masa pandemi, KAI Commuter juga memberlakukan peraturan-peraturan terkait protokol kesehatan untuk memaksimalkan physical distancing. Seperti pembatasan jumlah pengguna di setiap perjalanan KRL dengan kuota 74 orang per keretanya.

Pengguna KRL juga diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh sebelum naik KRL, memakai masker minimal tiga lapis atau masker medis, mencuci tangan sebelum dan sesudah menggunakan KRL. Diberlakukan pula konfigurasi tempat duduk.

Setiap gerbong terdapat empat bangku panjang yang total dapat diisi 24 pengguna dan empat bangku prioritas untuk 12 orang. Tempat duduk prioritas ini disiapkan khusus bagi orang tua, wanita hamil, pengguna membawa anak dan disabilitas.

Sedangkan, ruang bagi pengguna KRL yang berdiri tercatat sebanyak 38 orang. Wiwik menambahkan, setiap pengguna KRL harus menaati peraturan-peraturan yang berlaku saat naik KRL seperti dilarang makan dan minum dalam KRL.

"Pengguna juga dilarang duduk di lantai menggunakan kursi lipat atau alas lain, serta pengguna KRL dilarang berbicara secara langsung maupun melalui telepon genggam," ujar Wiwik.

Ia mengimbau seluruh peserta yang mengikuti uji coba pelayanan perjalanan KRL untuk selalu menaati peraturan yang berlaku dan mengikuti seluruh arahan dari petugas di lapangan. Serta, menjaga kebersihan KRL dan seluruh area stasiun. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement