Kemudian, dia melanjutkan doanya kepada Allah SWT agat melaknat dan memberikan azab kepada polisi yang membunuh mereka (enam laskar FPI). Termasuk keluarga dan keturunanannya. Selain itu, dalang dan pendukungnya juga harus di azab sesuai perbuatannya.
"Ya Allah jika mereka para pembunuh, dalangnya serta orang pendukungnya memang benar. Laknatlah keluarga kami sampai akhirat nanti. Tapi, jika enam syuhada yang benar dan mereka membunuhnya, laknatlah mereka sampai keturunannya di dunia maupun akhirat. Engkaulah sebaik saksi dan hakim. Urusan ini kami serahkan padamu ya Allah SWT," kata dia.
Dia menambahkan, akan melakukan Mubahalah ini terus menerus sampai kasusnya benar terungkap dan orang yang salah dihukum sesuai perbuatannya. "Silakan kalian yang merasa benar datang ke kami. Buktikan ke kami kalau kalian benar. Mubahalah ini akan terus berjalan. Bersiap-siaplah kalian semua," kata dia.
Sementara itu, salah satu anggota Tim Pengawal Peristiwa Pembunuhan (TP3) enam laskar FPI Marwan Batubara mengatakan, sebetulnya diadakan mubahalah ini karena keluarga sudah geram dengan kasus ini yang tidak kunjung selesai. Sehingga, mereka ingin kasus ini diusut sampai tuntas dan oknum yang salah dihukum sesuai perbuatannya.
“Saya ingin menyatakan kami akan terus mencari kebenaran terkait kasus ini. Kami sudah kirim surat ke Pak Jokowi terkait hal ini. Namun, jawabannya tidak sesuai. Kami tidak kecewa. Advokasi ini masih berlanjut. Kami harap di tengah jalan Pak Jokowi berubah sikapnya. Kami mohon doa dari masyarakat agar dapat menegakan hukum. Semoga yang melakukan pembunuhan ini dibalas dengan setimpal oleh Allah SWT,” kata dia.